REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan mengatakan, pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, merupakan wujud komunikasi politik kedua pimpinan partai. Namun, Syarif tidak bisa memastikan apakah dalam pertemuan tersebut membahas peluang koalisi antara Demokrat dan PAN di pilpres.
"Pertemuan ini komunikasi politik membangun persamaan kedepan untuk bangsa," ujar Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan dihubungi di Jakarta, Kamis (5/7) malam.
Mantan Menteri Koperasi itu tidak merinci apa saja pembicaraan politik antara Zulkifli Hasan dan SBY. Dia juga tidak menjelaskan mengenai peluang koalisi antara Demokrat dengan PAN di Pilpres 2019. Pertemuan antara Zulkifli Hasan dengan SBY dilakukan di kediaman SBY di Mega Kuningan Jakarta.
Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, pertemuan itu merupakan pertemuan silaturahim kedua pimpinan partai pascaIdul Fitri 1439 Hijriah. Namun, Eddy tidak memungkiri bahwa menjelang Pilpres, pertemuan dua tokoh politik tentu akan turut membahas perkembangan politik terkini termasuk Pilpres.
Baca juga: Usai Anies, Zulkifli Hasan Temui SBY Bahas Pilpres
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (5/7) sore. Hal itu diakui Zulkifli saat ditemui di Kantor DPP PAN, Senopati, Jakarta.
"Silaturahmi ke Pak SBY, tentu saya melakukannya rutin bukan hanya tadi," kata Zul.
Zulkifli mengaku ada pembahasan mengenai pilpres dalam pertemuan tersebut terutama yang berkaitan dengan koalisi. Pasalnya kedua partai tersebut memiliki kesamaan, yaitu sama-sama tidak bisa mencalonkan presiden sendiri apabila merujuk pada presidential threshold 20 persen.
"Yang bisa (koalisi) dua partai PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra. Tapi kalau PAN, Demokrat dan lain-lain itu harus tiga karena itu koalisi harus dibangun," ujarnya.
Zulkifli mengatakan untuk mencapai kesepakatan antarkedua partai, hal itu dinilai masih sangat panjang. Namun untuk saat ini Zulkifli mengaku PAN dan Demokrat tengah berproses untuk mencapai kesepakatan tersebut.
"(Kesepakatan) itu masih panjang. Dalam proses iya, proses namanya. Jangan disimpulkan. Prosesnya itu masih panjang, masih ada besok, lusa, terus," tutur pria yang kini menjabat sebagai Ketua MPR tersebut.
Zulkifli mengungkapkan selain Partai Demokrat akan ada partai-partai lain yang akan dijajaki oleh PAN.