Jumat 06 Jul 2018 10:53 WIB

Jepang Eksekusi Mati Pelaku Serangan Gas Setelah 22 Tahun

Serangan gas sarin dilakukan oleh sekte Aum Shinrikyo.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Bendera Jepang
Foto: techgenie.com
Bendera Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemimpin sekte Aum Shinrikyo, Shoko Asahara, yang melakukan serangan mematikan gas sarin pada 1995 di kereta bawah tanah Tokyo, telah dieksekusi mati. Serangan itu menyebabkan 13 orang tewas dan 5.500 lainnya terluka.

Stasiun televisi Jepang NHK melaporkan, pria yang memiliki nama asli Chizuo Matsumoto itu telah dipenjara selama 22 tahun sebelum akhirnya dieksekusi pekan ini. Hukuman mati terhadap Asahara dijatuhkan pada 2006, tetapi persidangan anggota sektenya terus berlangsung selama 12 tahun.

Dua belas anggota sekte Aum Shinrikyo juga dijatuhi hukuman mati atas peran mereka dalam serangan. Akan tetapi, belum jelas apakah eksekusi mati mereka juga dilaksanakan pekan ini.

Menurut Amnesty International, eksekusi mati di Jepang dilakukan secara rahasia, tanpa adanya pemberitahuan kepada tahanan, keluarga, atau kuasa hukum mereka. Tahanan biasanya baru mengetahui akan dieksekusi beberapa jam sebelum mereka tewas.