REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota mengungkap misteri ditemukannya Nining (53 tahun) yang hilang selama 18 bulan dan ditemukan dalam keadaan selamat. Dimana Nining dipastikan tidak tenggelam dan ada dugaan skenario yang dilakukan Nining untuk menghilang.
Sebelumnya Nining dilaporkan hilang tenggelam oleh keluarga pada 8 Januari 2017 di Pantai Citepus, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya Nining telah kembali dengan cara dijemput oleh pihak keluarga di Pantai Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada 30 Juni 2018 pukul 24.00 WIB. Berdasarkan laporan keluarga Nining ditemukan ditempat dimana ia menghilang dengan menggunakan pakaian yang sama.
"Ada tiga langkah yang dilakukan kepolisian terkait kasus Nining," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepaa wartawan di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (6/7).
Pertama aspek kemanusiaan bagaimana membuat Nining bisa pulih baik secara fisik maupun kejiwaan. Kedua, lanjut Susatyo, polisi mengungkap fakta agar rasional masyarakat kembali karena tidak ada namanya orang 1 tahun 6 bulan tenggelam tiba-tiba muncul kembali dalam keadaan selamat. Ketiga aspek hukum dengan munculnya Nining tersebut.
Untuk aspek kemanusiaan kata Susatyo, polisi sudah koordinasi dengan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Saat ini Nining dalam observasi dokter jiwa karena secara kejiwaan belum bisa diajak komunikasi.
Baca juga: Polisi: Tak Ada Tanda-Tanda Nining Pernah Tenggelam
Di sisi lain kata Susatyo, polisi mengumpulkan fakta yang terjadi 1,5 tahun lalu. Diantaranya dengan memeriksa sembilan orang saksi di mana tiga diantaranya saksi kunci dari keluarga. Hasilnya Nining dipastikan tidak tenggelam yang diperoleh keterangan dari adik kandung dari Ibu Nining berinisial D.
"Faktanya peristiwa 1,5 tahun lalu itu direncanakan oleh Nining dengan seseorang," imbuh Susatyo.
Di mana ada seseorang yang memberikan solusi bahwa Nining pada saat itu terbelit masalah utang kepada warga di sekitar lingkungan. Selanjutnya untuk mengembalikan sejumlah uang tersebut Nining harus pinjam ke bank dan kemudian setelah keluar barulah dibagikan ke warga lingkungan.
Untuk menutup pinjaman ke bank sambung Susatyo, maka dibuatkan skenario Nining seolah-olah hilang tenggelam dalam kegiatan piknik bersama keluarga. Peristiwa Nining menghilang dilaporkan keluarga ke polisi dan basarnas.
Susatyo melanjutkan, dua bulan kemudian keluarga mendapatkan kabar Nining berada di suatu tempat. Artinya Nining tidak tenggelam seperti yang dikabarkan. Menurut Susatyo, skenario Nining menghilang ini untuk sementara dilakukan oleh Nining sendiri baik perencanaan dan pelaksanaan. Namun kini Nining belum bisa diperiksa. Sehingga polisi melakukan koordinasi dengan dokter untuk bisa memulihkan kondisi Nining untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dalam kasus ini ujar Susatyo, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya baju warna corak kuning kecoklatan, satu kerudung warna corak hijau toska, celana warna hitam pasang sandal warna hitam.