Jumat 06 Jul 2018 19:33 WIB

Duo Mads: Kami tak Tahu Mengapa Marcus/Kevin Semarah Itu

Conrad mengambil challenge hanya untuk mengambil waktu untuk mengusap keringat

Pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding
Foto: Republika/Humas PBSI
Pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga panas tersaji antara pasangan Indonesia unggulan pertama, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan unggulan lima dari Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding di perempat final turnamen Blibli Indonesia Open 2018 Super 1000, Jumat (6/7). Saat kedudukan 18-14 di gim ketiga terjadi insiden yang membuat Marcus/Kevin melayangkan protesnya hingga berbuah kartu kuning dari wasit.

"Saya tak tahu kenapa semuanya harus menjadi dramatis. Saya meminta challenge untuk mengusap keringat saya. Saya tahu itu (shuttlecock) jatuh di dalam lapangan. Hasil challenge juga menunjukan begitu, saya bingung kenapa mereka masih sangat marah," kata Mads Conrad yang ditemui usai pertandingan.

(Baca: Dramatis, Marcus/Kevin Menangkan Laga Panas Lawan Duo Mads)

Saat ditanya mengenai shuttlecock yang telah menyentuh raketnya, Conrad mengatakan ada 9 ribu penonton di dalam Istora Senayan. Ia mengaku tidak mendengar apapun dan tidak bisa merasakan apapun.

"Ada 9 ribu orang di dalam sana. Saya tak bisa dengar apapun dan tak bisa merasakan apapun. Mungkin saja itu menyentuh raket saya. Tapi itu tak penting, saya tak melihat ada masalah. Kami tak terlalu fokus pada hal itu. Yang jelas kami melakukan pertandingan yang bagus. Jadi itu yang kami fokuskan," kata Conrad.

(Baca: Marcus/Kevin Sebut Wasis Rasis dan tidak Adil)

"Kami selalu bersahabat, kami senang datang ke sini (Indonesia), tapi kami tak bisa mengontrol emosi dia (Marcus/Kevin)," tambahnya.

"Mereka (Marcus/Kevin) memang memainkan bulu tangkis yang luar biasa. Jadi kami hanya ada di sana, berjuang untuk tiap poin. Dan kami telah memainkan pertandingan yang bagus bagi penonton. Kami tak bisa lebih bangga dan senang dengan hal itu. Saya bangga dan senang bersama partner saya. Kami bermain bagus melawan pasangan terhebat di dunia. Kami ada di jalur yang benar, dan harus lebih berjuang ke depannya," jelas Conrad.

Apakah kalian kecewa dengan kekalahan ini, ia membantahnya. "Tak kecewa. Kami baik-baik saja," tegas Conrad.

Sementara itu, Mads Pieler menyesali kekalahannya karena ia dan Conrad hampir saja memenangkan pertandingan. "21-18 di babak ketiga, itu sangat nyaris (menang) saja. Itu pertandingan yang bagus. Kami sudah bermain baik. Sangat sulit menerima kekalahan ini, tapi entah, ini sudah terjadi," kata Pieler.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement