REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tiba di Korea Utara (Korut). Kedatangan Pompeo ke Pyongyang guna menagih janji pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un terkait pelucutan senjata nuklir.
Pompeo akan mengonfirmasi detail rencana pemerintah Korut untuk melucuti persenjataan nuklir mereka secara menyeluruh dan terverifikasi. Pompeo juga akan mencari jaminan keamanan bagi militer AS yang hilang sejak perang Korea.
Kedatangan Pompeo disambut oleh pejabat senior Korut Kim Yong Chol. Pompeo akan berada di Pyongyang hingga sabtu (7/7) waktu setempat. Ini akan menjadi kali pertama bagi Pompe unutk menghabiskan malam di Pyongyang.
"Presiden mengatakan kepada saya jika dia percaya pemimpin Kim melihat masa depan yang berbeda dan lebih cerah bagi masyarakat Korut. Kami harap itu benar," kata Pompeo.
Selama berada di Korut, Pompeo setidaknya ingin mendapatkan daftar fasilitas nuklir untuk dilakukan pengecekan berdasarkan intelejen AS. Gedung Putih mengatakan, denuklirisasi dan repatriasi perseonel militer AS akan menunjukan keseriusan Kim terkait KTT di Singapura.
"Jika mereka serius, baru kita bisa bicara lebih lanjut terkait ketentuan denuklirisasi," kata Pompeo.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS membantah kedatangan Pompeo menunjukkan pendekatan AS yang semakin melunak. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatkaan, kebijakan negara terhadap Korea Utara tidak akan berubah.