REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Pemiihan Umum (Pemilu) dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan tugas baru dari Ketua Umum sekaligus Bakal Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengaku didapuk untuk mulai mengerucutkan nama pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Saya diberikan tugas bahwa di empat minggu ke depan membangun komunikasi internal baik di Gerindra dan luar sebagai tim persiapan tgl 10 Agustus, dimana kita meminalisasi nama capres dan cawapres dan tentunya membangun komunikasi dengan calon mitra koalisi," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/7) malam.
Sandiaga akan melakukan koordinasi untuk menyamakan suara di kalangan internal Partai Gerindra. Ia mengatakan, partai tersebut membuka kesempatan bagi semua partai untuk berkolaborasi. Bahkan, menurut Sandiaga, Prabowo tak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tugas itu disampaikan dalam pertemuan dengan Prabowo, Kamis (5/7) malam. Dalam pertemuan tersebut dibahas perkembangan terkini setelah ia bertemu dengan politisi Demokrat Syarief Hasan. Ia mengatakan, saat ini Demokrat dan Gerindra sedang melakukan penjajakan dan pemantapan.
"Kami sepakat isu ekonomi menjadi isu krusial dengan rupiah yang semakin lemah ini sebentar lagi akan berdampak siknifikan terhadap daya beli masyarakat dan akan ada kenaikan harga menyusul kenaikan rupiah ini," ujar dia.
Keduanya juga membicarakan kemitraan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Seperti diketahui PAN mengajukan empat nama bakal calon wakil presiden dan PKS mengajukan sembilan nama. Ada dua nama kuat yang diajukan kedua partai tersebut. Kedua nama itu antara lain Putra Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Kendati demikian, partainya tetap membuka kesempatan bagi semua partai.