Sabtu 07 Jul 2018 16:27 WIB

Hafiz/Gloria tak Bisa Bendung TontowiLiliyana

Kelelahan karena selalu bermain rubber game jadi faktor kekalahan Hafiz/Gloria

Rep: Fitriyanto/ Red: Bilal Ramadhan
Dua pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan juniornya, Hafiz Faishal/Gloria Emmanuelle Widjaja, Sabtu (7/7).
Foto: Humas PBSI
Dua pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan juniornya, Hafiz Faishal/Gloria Emmanuelle Widjaja, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unggulan utama yang juga juara bertahan nomor ganda campuran Kejuaraan Bulu tangkis Indonesia Open. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil lolos ke Final, setelah di babak semifinal Sabtu (7/7) di Istora Senayan Jakarta mengalahkan rekan senegaranya, Hafiz Faizal/Gloria Emmanuel Widjaja dua gim langsung 21-18 dan 21-8 dalam waktu 30 menit.

Gim pertama yang mempertemukan dua ganda campuran terbaik Indonesia ini berlangsung seru. Hafiz/Gloria memulai permainan dengan melancarkan bola-bola panjang, namun dapat diantisipasi dengan baik oleh Tontowi/Lilyana, dan akhirnya menyudahi gim ini dengan 21-18.

Namun memasuki gim kedua, permainan Hafiz/Gloria tidak maksimal. Mereka seperti kehilangan fokus, dan sering mati sendiri. Entah itu pengembalian bola yang melebar, ataupun pengembalian yang menyangkut di net. Sehingga Tontowi/Lilyana unggul cepat 6-0 dan 11-4.

Usai jeda pertengahan gim kedua, tanpa adanya pelatih di kedua pasangan karena sama-sama pemain Pelatnas ini. Membuat Hafiz/Gloria tidak bisa keluar dari tekanan. Hasilnya mereka hanya berhasil menambah empat angka, dan kalah 8-21.

Hasil ini bukan hanya membalas kekalahan Tontowi/Lilyana di All England lalu, namun juga menempatkannya ke partai puncak turnamen berhadiah 1.250 juta dollar Amerika ini. Sekaligus berpeluang mempertahankan gelar juara.

Usai pertandingan Tontowi menyatakan, "Seperti kemarin saya bilang, bertemu teman sendiri kita sudah sudah tahu. Jadi siapa yang siap yang akan menang. Tadi mereka kelihatan  kurang tenang. Padahal sebelumnya Hafiz/Gloria main bagus, kali ini tidak tahu mengapa kurang bagus".

Lilyana memberi penilaian sama, "Gim pertama sengit, gim mereka kedua banyak kesalahan sendiri, terima servicenya sering mati, Drive  nya juga sering out , sehingga kita mudah dapat poinnya".

Hasil mudah  yang hanya memerlukan  waktu 30 menit ini, menurut Lilyana bagus buat dirinya  "Positifnya kita tidak terlalu capek, sehingga persiapan buat besok bisa lebih maksimal lagi. Semoga besok main lebih bagus. Sebagai tuan rumah, berharap bisa ambil momentum dengan dukungan penonton".

Hafiz mengakui sebenarnya dirinya sudah persiapkan yang terbaik. "Namun saat di Lapangan semua berubah, pola saya kebaca semua, tidak berkembang terutama pada gim kedua".

Waktu di All England kita bisa  menang karena menggunakan strategi, Bola-bola panjang, lanjut Hafiz. "Tapi kini mereka tenang untuk nurunin bola. Ini menjadi masalah, kita seperti terkurung".

Sementara Gloria mengungkapkan kondisi fisik yang membuat permainan tadi tidak maksimal. "Dari awal kita main rubber game terus termasuk Jumat malam hingga satu jam, ini pmmempengaruhi kondisi fisik, selain itu kita  kalah pengalaman juga".

Hafiz dan Gloria mengakui mereka sering Sparing di Pelatnas Cipayung. "Kalau di pelatnas, sering Sparing saling mengalah.Pelatnas, mereka gigih banget, jadi tinggal mindahkan latihan ke salam suasana pertandingan" ujar Hafiz.

"Sikap gigih mereka yang harus kita contoh. Semoga bisa secepatnya prestasi kita bisa selevel mereka" tutup Gloria.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement