REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan nama Blibli Arena yang terpampang di gerbang Istora Senayan, Jakarta hanya dipakai selama perhelatan Indonesia Terbuka 2018. Turnamen bulu tangkis ini digelar hingga Ahad (8/7) besok.
"Jadi hanya dipakai selama enam hari saja selama Indonesia Terbuka dan tidak mengubah nama Istora Senayan karena tidak mengontrak untuk perubahan nama, ini hanya enam hari saja," kata Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Terbuka 2018 Achmad Budiharto di Jakarta, Sabtu (7/7).
Budiharto yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengatakan penggunaan nama tersebut lebih kepada konsep sponsor utama perhelatan, yakni perusahaan perdagangan elektronik Blibli.com. "Ini memang konsepnya sponsor utama dengan Blibli market dan lain-lainnya yang dalam permintaannya menggunakan nama Blibli Arena di area Istora sebagai," katanya.
Ketika disinggung perihal komunikasi dengan pihak pengelola kawasan olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Budiharto menyatakan hal tersebut sudah dilakukan. Menurut dia, tidak ada keberatan karena hanya dipakai selama gelaran berlangsung.
"Penyelenggara sudah menyewa selama enam hari dan kalau bicara hak ya kita bisa memang melakukannya,” kata dia.
Namun, ia kembali menegaskan, penggunaan Blibli Arena ini hanya di area Indonesia Terbuka 2018 saja. “Nama gedungnya tetap Istora, jadi tidak digunakan untuk gedungnya apalagi menggantinya dalam waktu yang lama," kata Budi menambahkan.
Penggunaan nama Blibli Arena ini sempat menjadi polemik cukup kencang pada sekitar Mei 2018 lalu. Polemik muncul setelah adanya pernyataan dari sponsor Indonesia Terbuka 2018 bahwa arena pertandingan akan mengubah nama besar Istora.
Komentar miring pun dilontarkan sebagian pihak yang kontra kala itu. Sebab, tindakan tersebut dianggap tidak menghormati aspek sejarah dari Istora yang secara lengkap bernama Istana Olahraga itu sendiri.