REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik bom Pasuruan yang meledak pada Kamis (5/7) masih berada dalam kejaran kepolisian. Kendati demikian, Polri meminta masyarakat agar tidak perlu risau. Polri menyatakan akan menjamin keamanan masyarakat.
"Masyarakat tidak perlu risau kita menjamin keamanan, tim bekerja memburu pelaku," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi, Ahad (8/7).
Menurut Iqbal, pelaku bernama Anwardi alias Abdullah itu terafiliasi kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) basis Pasuruan, Jawa Timur. Ia pernah terlibat kasus teror bom sepeda Kalimalang pada 2010 silam. Pelaku juga sempat mendekap di Lembaga Permasyarakatan Cipinang selama lima tahun.
Di Lapas Cipinang Anwardi diketahui sering berkomunikasi dengan komunitas narapidana terorisme lainnya. Merek bergaul dalam suatu pengajian. Iqbal pun kembali meyakinkan bahwa Polri masih bergerak melakukan upaya investigasi.
"Kami bergerak lakukan upaya investigasi lainnnya. Kami juga memburu upaya paksa penangkapan pada terduga pelaku," ujar Iqbal.
Di samping itu, masyarakat juga diminta untuk melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemui orang dengan ciri-ciri seperti pelaku. "Imbauan apabila melihat ada seseorang yang mirip dan terduga pelaku terluka akibat serpihan ledakan yang meledak sendiri di rumah kontrakan silahkan koordinasikan ke kepolisian setempat," kata Iqbal menambahkan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Polri sudah menangkap seorang rekan pemilik bom Pasuruan, Jawa Timur yang meledak Kamis (7/6) lalu sudah ditangkap. Namun, Anwari alias Abdullah yang memiliki bom tersebut masih melarikan diri.
"Kita sudah tau pelakunya Abdullah ini satu temannya sudah tertangkap saya tidak mau sebutkan karena masih pengembangan, tolong ditulis itu satu orang terkait Abdullah ini sudah ditangkap," kata Tito di Tangerang Selatan, Jumat (6/7).
Dari penangkapan ini, Tito menuturkan, kepolisian akan segera melakukan pengembangan. Sehingga, pelaku-pelaku teror lain yang belum ditangkap, termasuk Abdullah dapat segera ditangkap dan diproses hukum."Selagi mreka melakukan kegiatan seperti ini maka membuka pintu bagi polisi penegak hukum aparat keamanan untuk mengejar mereka," kata Tito.
Ledakan terjadi di Jalan Pepaya RT 01/01 Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIB. Dari informasi yang dihimpun ledakan bom yang terjadi di Bangil berasal dari rumah yang dikontrak Anwardi (sebelumnya dikenal Abdullah) warga Banten yang sudah menyewa selama satu setengah tahun. Abdullah tinggal bersama istrinya Dina Rohana dan anak laki-lakinya. Usai bom meledak, Anwardi alias Abdullah melarikan diri.