REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog telah meluncurkan sekitar 55 ton beras saset ke masyarakat di lima provinsi. Respons masyarakat dinilai baik untuk kehadiran beras kemasan kecil ini.
"Belum banyak, tapi sudah pada minta lagi," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo kepada Republika.co.id, Ahad (8/7).
Pengenalan beras saset dilakukan sejak awal Juli di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia mengatakan, alokasi yang diberikan dalam masa pengenalan ini sebanyak 15 ton untuk Jawa Barat. Sementara kurang lebih 10 ton untuk masing-masing provinsi lainnya.
Beras kemasan 200 gram ini dijual di warung-warung maupun di Rumah Pangan Kita (RPK). Harga yang dibanderol kepada masyarakat adalah Rp 2.500 per kemasan.
Sebenarnya, Bulog sendiri belum melakukan peluncuran secara formal beras saset ini. Masuknya beras saset ke pasar sebagai upaya pengenalan secara fisik sekaligus mengetahui respons masyarakat.
Dengan adanya sambutan baik dan permintaan lagi, Bulog akan terus memproduksi beras kemasan kecil ini. Nantinya, Bulog akan mengadakan evaluasi guna melakukan perbaikan-perbaikan termasuk biaya produksi dan distribusi.