Ahad 08 Jul 2018 17:41 WIB

Perampokan Sadis Hebohkan Kawasan Saribu Rumah Gadang

Dugaan sementara kedua kakak-beradik renta itu adalah korban pencurian

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Perampokan (ilustrasi).
Foto: Rahajeng Aulia Diaswari
Perampokan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aksi perampokan diduga terjadi di kawasan wisata Saribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat pada Sabtu (7/7) kemarin. Korbannya adalah kakak beradik yang usianya sudah renta.

Sang kakak, nenek Gustinar (71 tahun), ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya dengan luka memar di bagian wajah yang diduga disebabkan pukulan benda tumpul. Sementara sang adik laki-lakinya yang lumpuh, Noviar (69 tahun), lebih beruntung karena masih bertahan hidup meski di tubuhnya juga ditemukan luka akibat aksi kekerasan di bagian tangan dan kaki.

Kapolsek Sungai Pagu, Iptu Agustinus Pigai, menyebutkan penemuan jasad nenek Gustinar dan tubuh adiknya yang terluka bermula dari kecurigaan warga terhadap kaca jendela korban yang terlihat pecah. Sejumlah warga memutuskan mendatangi rumah korban secara bersama-sama untuk memastikan kondisinya penghuninya.

"Saat dilihat warga, korban sudah ditemukan dalam keadaan tertelungkup di ruang tamunya. Warga yang cemas, langsung mengabarkan pada kami," jelas Agustinus, Ahad (8/7).

Hasil temuan warga kemudian dilaporkan kepada polisi setempat. Jenazah nenek Gustinar kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum. Sementara adiknya yang masih hidup diberikan pertolongan segera. Tubuh sang adik, Noviar, ditemukan tersekap di sebuah kamar dengan luka-luka di bagian tangan dan kaki.

"Korban selamat ini lumpuh. Jadi, tidak diikat melainkan disekap saja. Namun, kuat dugaan mengalami tindakan kekerasan. Hal itu terlihat dari sejumlah luka di badannya. Sedangkan nenek mengalami luka memar dibagian wajah yang diduga akibat hantaman benda tumpul," kata Agustinus.

Kasat Reskrim AKP Omri Yan Sahureka menambahkan, hasil olah TKP menyimpulkan dugaan sementara bahwa kedua kakak-beradik adalah korban pencurian. Menurutnya, bisa saja pelaku pencurian panik saat menyadari bahwa dirinya ketahuan oleh korban dan nekat melakukan tindak kekerasan yang berujung kematian sang nenek. "Tapi, itu masih dugaan," ujarnya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement