REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Young Lex menciptakan lagu berjudul "Jangan Dianggap Remeh" untuk film Aib #Cyberbully. Tembang yang dia bawakan bersama musisi Masgib itu menyemangati orang-orang yang pernah menjadi korban perisakan alias bullying.
"Bully jangan dianggap remeh, karena fatal banget akibatnya. Tahu-tahu kejadian bunuh diri. Gue bikin lagu ini untuk mencegah dan perduli sama korban yang kena bully," kata rapper 26 tahun itu.
Lirik dalam lagu Lex terinspirasi dari pengalaman hidupnya. Sebab, Lex juga pernah menjadi korban perundungan, terutama perisakan siber alias cyberbully karena pro-kontra warganet terhadap karya musik dan videonya.
Kreator video berdarah Batak dan Ambon tersebut menyayangkan beragam perisakan di dunia maya. Tidak jarang komentar buruk yang dilontarkan memuat ucapan keterlaluan seperti hinaan fisik, menyuruh mati, atau penyebutan alat kelamin.
Menurut Lex, hal itu menunjukkan warganet Indonesia belum siap dengan era digital dengan segala keterbukaannya. Kalaupun ada karya yang dianggap buruk dan tidak sesuai standar, akan lebih baik disikapi dengan kritik membangun alih-alih dirisak.
Lewat lagu "Jangan Dianggap Remeh", Lex mengajak para korban perisakan untuk tetap berjuang. Pemilik nama asli Samuel Alexander Pieter itu menulis lirik lagu selama tiga hari, sementara penyelesaian keseluruhan lagu menghabiskan waktu sekitar dua pekan.
Sederet kalimat motivasi termuat dalam lagunya, seperti "gue harus bangkit" dan "kita harus bangkit". Lirik tersebut mencoba mendukung korban perisakan tetap teguh mengejar mimpi walaupun merasakan keterpurukan mental.
"Orang yang di-bully punya potensi jadi orang besar. Kita nggak pernah tahu suatu saat korban bully jadi gubernur, artis, atau orang penting," kata Lex yang juga memopulerkan lagu "Senyumin Aja".