REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Empat dari 12 anak sekolah Thailand diselamatkan dari gua pada Ahad (8/7) dalam operasi penyelamatan. Anak-anak dan pelatih sepak bola telah terperangkap di bawah tanah selama lebih dari dua minggu.
Operasi penyelamatan delapan anak laki-laki yang tersisa, beberapa di antaranya berusia 11 tahun dan tak pandai berenang, serta pelatihnya, dihentikan pada Ahad malam hingga Senin. Hal itu dilakukan untuk memberi para penyelam waktu mengisi pasokan oksigen dan memastikan semua persiapan telah selesai.
Tiga belas penyelam asing dan lima anggota unit angkatan laut elit Thailand SEAL memandu anak-anak itu ke tempat yang aman melalui lorong-lorong sempit yang terendam. Operasi penyelamatan itu telah merenggut nyawa seorang mantan penyelam angkatan laut Thailand pada Jumat (7/7).
"Hari ini adalah hari terbaik, situasi terbaik dalam hal cuaca, kesehatan anak-anak, manajemen air kami untuk upaya penyelamatan kami," kata Kepala Operasi Penyelamatan, Narongsak Osottanakorn, dalam konferensi pers.
"Hari ini kami berhasil menyelamatkan dan mengirim kembali empat anak ke Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukrua dengan selamat," ujarnya.
Foto dari tangkapan video di Royal Thai Navy Facebook Page, menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand tersenyum, Selasa (3/7). Mereka ditemukan setelah terjebak di gua selama 10 hari di Mae Sai.
Tim penyelamat membutuhkan setidaknya sepuluh jam untuk mempersiapkan operasi mereka berikutnya. Operasi itu melibatkan sekitar 90 penyelam yang 50 di antaranya dari luar negeri.
Sebuah helikopter menerbangkan empat anak laki-laki itu ke kota terdekat, Chiang Rai, di mana mereka dibawa dengan ambulans ke rumah sakit.
Penyelamatan mereka telah menarik perhatian media besar di Thailand dan luar negeri, dan membawa anak-anak itu keluar dengan selamat dapat menjadi sebuah dorongan bagi junta Thailand menjelang pemilihan umum tahun depan.
Hujan monsun lebat membasahi area Gua Tham Luang di wilayah utara Provinsi Chiang Rai pada Ahad. Badai diperkirakan akan datang dalam beberapa minggu mendatang, meningkatkan risiko untuk menyelamatkan tim sepakbola remaja tersebut.
Anak-anak itu, yang berusia antara 11 dan 16 tahun, hilang dengan pelatih berusia 25 tahun mereka setelah latihan sepakbola pada 23 Juni. Mereka berangkat bertualang untuk menjelajahi kompleks gua di dekat perbatasan dengan Myanmar dan merayakan ulang tahun anak laki-laki itu.
Tim penyelamat telah melakukan latihan untuk rencana penyelamatan itu selama beberapa hari, kata Narongsak. Mereka telah berhasil menguras air di gua, tetapi harus bergerak cepat.