REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7 RRR). Kemungkinan suku bunga acuannya akan dinaikkan sebanyak 200 basis poin (bps) sampai 2019 mendatang.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kenaikan suku bunga acuan tersebut untuk merespon kenaikan Fed Fund Rate (FFR). "Kalau The Fed naik empat kali, kita bisa naik dua persen sampai tahun depan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, (9/7).
Ia menilai, hal itu harus menjadi perhatian Bank Indonesia ke depan. Pasalnya, Amerika Serikat berencana kembali mengerek suku bunga Fed pada September dan Desember tahun ini. Sedangkan, di tahun depan kemungkinan naik lagi dua hingga tiga kali.
Gejolak pelemahan kurs rupiah, kata dia, perlu diredam di antaranya dengan kenaikan suku bunga acuan. Alasannya, kini semua bahan baku untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor masih banyak yang diimpor menggunakan mata uang dolar.