REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini masyarakat terbiasa membeli beras dalam ukuran literan di warung-warung namun kini beras saset 200 gram sudah diperkenalkan kepada masyarakat. Melihat kebutuhan masyarakat yang beragam dalam pembelian beras, Perum Bulog mengungkapkan ukuran beras saset berubah atau bervariasi.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo mengatakan bisa saja beras saset berukuran satu liter. "Mungkin, yang satu literan dua literan bisa. Targetnya pokoknya beras ini harus tersedia di masyarakat," kata Imam di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (9/7).
Meskipun begitu, Imam mengatakan untuk saat ini permintaan masyarakat untuk beras saset dengan ikuran 200 gram masih cukup bagus. Sebab, untuk beberapa kalangan menurutnya ukuran beras tersebut sesuai untuk dua sampai tiga orang makan perharinya.
Jika nantinya ada perubahan ukuran beras saset, Imam menegaskan hal tersebut tergantung kebutuhan. "Artinya ini kan kita turunkan ke pasar nanti pasti ada respons. Responsnya nanti seperti apa, kalau kebutuhannya tiga ons misalnya mungkin nanti kita akan produksi juga segitu," jelas Imam.
Beras saset dijual dengan harga Rp 2.500 yang sudah mulai disebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Sulawesi Selatan. Alokasi yang diberikan dalam masa pengenalan sebanyak 15 ton untuk Jawa Barat dan sekitar 10 ton untuk masing-masing provinsi lainnya.
Bulog menargetkan hingga akhir Juli 2018, seluruh Indonesia sudah bisa memproduksi beras saset. Dengan begitu, hal tersebut akan membantu target Bulog menyebarkan beras saset ke seluruh Indonesia pada September 2018.