Selasa 10 Jul 2018 10:26 WIB

Alqaidah Klaim Serangan Bom di Tunisia

Sembilan orang tewas dan tiga orang terluka.

Pemakaman salah satu korban meninggal akibat serangan bom di barat laut Tunisia, Ahad (8/7).
Foto: AP Photo/Hassene Dridi
Pemakaman salah satu korban meninggal akibat serangan bom di barat laut Tunisia, Ahad (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Serangan bom terjadi di wilayah dekat perbatasan Tunisia dengan Aljazair, akhir pekan lalu. Kelompok "Okba Ibn Nafaa", bagian dari Alqaidah di Maghrib Islam, Senin (9/7), mengklaim serangan tersebut.

Pengeboman terhadap satu patroli Pengawal Nasional tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai tiga orang lagi, di bagian barat laut Tunisia. Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed mengatakan, pemerintah akan membalas gugurnya personel keamanan sesegera mungkin.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Tunisia, serangan teror itu terdiri atas ranjau antitank yang meledak di jalur patroli Pengawal Nasional. "Okba Ib Nafaa" diburu oleh pasukan keamanan selama beberapa tahun di bagian barat laut Tunisia.

Sejak 2011, instalasi militer dan keamanan Tunisia telah menjadi sasaran utama organisasi dan kelompok radikal. Pada 2015, tiga serangan yang masing-masing ditujukan ke Museum Bardo di Tunis, hotel di Sousse di Tunisia Timur, dan satu bus yang membawa personel pengawal presiden di Ibu Kota Tunisia, Tunis, sehingga menewaskan lebih dari 70 orang, kebanyakan wisatawan asing dan personel pasukan keamanan.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit pada Senin (9/7) mengutuk serangan teror di Tunisia. Sembilan orang personel keamanan tewas dalam peristiwa ini dan tiga lainnya luka-luka.

Juru Bicara Liga Arab Duta Besar Mahmoud Afifi mengatakan, Liga Arab kembali menyampaikan dukungannya buat Tunisia dan perangnya melawan terorisme. Pemimpin Liga Arab tersebut menyatakan, aksi kejahatan semacam itu bukan hanya membuat khawatir pemimpin Tunisia dan rakyat dalam jalur mereka untuk mengakhiri kejahatan semacam itu. Peristiwa ini juga keamanan dan kestabilan seluruh masyrakat Arab.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement