REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta agar Amien Rais tak menyudutkan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, yang memilih untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia dalam dua periode. Sebagai pemimpin daerah, Ngabalin menilai TGB bisa mendengar suara hati rakyat.
Menurut Ngabalin, TGB lebih paham bagaimana mencari sosok yang pas memimpin negara karena yang bersangkutan sudah 10 tahun menjadi seorang Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). "Kalau pak Amien kan tidak pernah jadi gubernur. Pak Amien juga bukan seorang teknokrat yang bisa memimpin sebuah daerah, sedangkan TGB ini 10 tahun memimpin," ujar Ngabalin ditemui di Istana Negara, Selasa (10/7).
Ngabalin mengatakan, TGB pasti memiliki alasan mengalihan dukungannya kepada Jokowi. Sebagai seseorang yang pernah memimpin sebuah daerah TGB mampu mendengarkan suara hati rakyat dan mengerti situasi di lapangan.
"Kalau Pak Amien itu kan dari 10 kata, ya terserah antum deh ambil berapa kata yang benar," ujar Ngabalin.
Amien Rais sebelumnya dianggap telah menyindir sikap TGB yang justru mendukung Jokowi maju kembali dalam pemilihan presiden 2019. Sindiran itu diungkapkan Amien Rais dalam rekaman video berdurasi kurang dari satu menit di akun Instagram resminya, Ahad (8/7).
Dalam rekaman video itu, menurut Amien Rais, sikap TGB yang tiba-tiba menyatakan mendukung Jokowi, cukup membingungkan. Sebab, Amien mengklaim, posisi yang selama ini ditempati TGB merupakan jalan yang benar sesuai hidayah Allah.
Amien Rais sendiri dalam akun Instagram pribadinya telah mengunggah sebuah video. Pernyataan dalam video ini dianggap menyudutkan TGB. Berikut kutipan dalam video tersebut:
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Saudara-saudaraku, akhir-akhir ini, kita melihat sebagian umat, bahkan sebagian tokoh, membingungkan kita, karena berpindah posisi, dari posisi yang kita anggap sudah benar, sesuai dengan hidayah Allah, tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya.
Nah untuk mereka, kita doakan mudah-mudahan mereka kembali ke jalan hidayah, jalan yang dibimbing oleh Allah. Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan, dengan doa ayat 8 surat Ali ‘Imran.