Selasa 10 Jul 2018 18:00 WIB

Global Qurban akan Distribusikan Hewan Kurban Ke-50 Negara

Global Qurban akan melihat wilayah di negara-negara tersebut yang sangat membutuhkan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Global Qurban di Myanmar.
Foto: Dok ACT
Global Qurban di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Qurban, Aksi Cepat Tanggap (ACT) ingin mempermudah masyarakat sebanyak mungkin agar bisa melaksanakan ibadah kurban. Global Qurban juga sangat menaruh perhatian supaya hewan kurban bisa memberikan manfaat yang luas dan tepat sasaran.

Presiden Global Qurban ACT, Rini Maryani mengatakan, tahun lalu Global Qurban menghimpun 21.500 ekor hewan kurban setara kambing. Tahun ini Global Qurban menargetkan menghimpun 62.500 ekor hewan kurban setara kambing. Jadi peningkatan targetnya cukup signifikan.

"Tahun lalu kita distribusi (hewan kurban) di 40 negara, insyaallah tahun ini targetnya kita distribusi ke 50 negara, insyaallah meningkat secara jangkauan," kata Rini kepada Republika.co.id, Senin (9/7).

Ia menerangkan, akan tetapi pendistribusian hewan kurban berkaitan dengan prioritas kebutuhan. Mungkin akan ada pengurangan atau penambahan lokasi pendistribusian hewan kurban ketika menjelang Idul Adha. Hal ini mungkin terjadi meski sekarang sudah melakukan pemetaan negara-negara yang akan dijangkau Global Qurban.

Ia menyampaikan, negara-negara yang akan dijangkau Global Qurban adalah negara-negara di Asia termasuk Timur Tengah dan negara-negara di Afrika. Global Qurban akan melihat wilayah di negara-negara tersebut yang sangat membutuhkan pasokan pangan.

"Wilayah yang membutuhkan pasokan pangan apakah akibat konflik kemanusiaan, akibat bencana alam atau kemiskinan yang luar biasa, kita prioritasnya itu," ujarnya.

Rini juga menyampaikan, dari tahun ke tahun jumlah orang yang melakukan kurban melalui Global Qurban selalu melonjak. Selain itu, Global Qurban punya tren harga hewan kurban yang terus turun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 harga hewan kurban Rp 1.975.000 per ekor, tahun 2015 harganya Rp 1,8 juta per ekor, tahun 2016 dan 2017 harganya Rp 1.750.000 per ekor.

"Dan tahun ini harganya Rp 1,7 juta, harganya turun setiap tahun karena produk syariah kalau terus kita ulik dengan kreatif, ternyata kita tahu ini (hewan kurban) tidak seperti produk kapitalis yang harganya mengikuti inflasi sehingga harus naik," terangnya.

Menurutnya, kalau program pemberdayaan peternak diatur dengan kreatif maka akan bisa menekan biaya produksi hewan kurban. Sehingga harga hewan kurban bisa lebih murah. Dengan harga yang semakin murah, Global Qurban berharap banyak masyarakat Muslim bisa melaksanakan ibadah kurban. Khususnya masyarakat Muslim di Indonesia dan umumnya masyarakat Muslim di seluruh dunia yang akan berkurban melalui Global Qurban.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement