REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi mengajak seluruh khatib untuk menjadikan masjid tempat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatan. "Juga menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, akhlak mulia dan cinta tanah air," kata Zainut kepada Republika.co.id, Selasa (10/7).
Menurutnya, masjid bukan untuk menebarkan permusuhan, ujaran kebencian, fitnah dan propaganda paham keagamaan yang justru dapat mempertajam perbedaan serta perselisihan.
MUI juga kembali mengingatkan kepada seluruh umat Islam untuk waspada dengan adanya kelompok yang secara sistematis, terstruktur dan masif menyebarkan paham radikalisme dan ekstrimisme. Sebab paham tersebut sangat berpotensi memecah belah umat dan mengancam NKRI.
"Radikalisme dan ekstrimisme bisa diartikan sebagai paham atau aliran agama yang menginginkan perubahan baik sosial maupun politik secara cepat dan ekstrim dengan cara kekerasan," ujarnya.
Ia menerangkan, radikalisme seringkali dialamatkan kepada kelompok agama yang menyukai kekerasan. Sehingga tidak jarang menimbulkan gesekan dan konflik horisontal di tengah masyarakat. Maka MUI meminta kepada kementerian, lembaga pemerintah dan BUMN untuk secara serius melakukan pengawasan terhadap masjid yang berada di bawah kewenangannya.
Supaya dipastikan dikelola oleh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang terbebas dari paham radikal dan ekstrim.