REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memulai pekerjaan penataan taman beserta area pejalan kaki atau pedestrian di kawasan yang terkena dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan total keseluruhan panjang pedestrian dan taman yang ditata itu mencapai 1,2 kilometer.
"Sekarang ini, kami sudah mulai menata taman-taman dan pedestrian di kawasan yang terkena dampak dari pembangunan proyek MRT," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di Jakarta, Selasa (10/7).
Menurut dia, pekerjaan penataan taman dan pedestrian tersebut dilakukan oleh PT MRT Jakarta. Karena penataan taman dan pedestrian itu merupakan salah satu komitmen kami.
"Jadi kami yang akan mengerjakannya. Ada lima kawasan taman dan pedestrian yang ditata," ujar William.
Dia menuturkan lima kawasan yang saat ini sedang dilakukan penataan oleh pihaknya, antara lain di kawasan Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi dan Stasiun Dukuh Atas. Selain melakukan penataan taman dan pedestrian, kami juga melakukan pengaspalan serta meluruskan jalan-jalan yang terkena dampak dari pembangunan proyek MRT.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pengaspalan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. "Ke depannya, kami berharap agar setelah taman dan pedestrian itu ditata, jalan-jalan juga diaspal, masyarakat dapat ikut serta memelihara dan merawatnya dengan baik, sehingga tetap rapi," ungkap William.