REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah bertemu Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB). Pertemuan dengan TGB itu diakui Luhut berlangsung pada Senin (9/7) malam.
Dalam pertemuan itu, Luhut mengklaim TGB curhat terkait dukungan Gubernur NTB tersebut kepada Jokowi di Pilpres 2019. Luhut menyebut TGB menyampaikan banyaknya pihak yang menyerangnya pascamenyatakan dukungan untuk Jokowi.
"Tadi malam baik-baik Pak TGB, Pak TGB ketemu saya tadi malam, kami bincang-bincang baik-baik saja. Dia orang baik, dia juga bilang 'yang salah Bang, apa? Kan saya hanya mendudukkan supaya kita jangan, bangsa ini jadi berkelahi'," kata Luhut di Jakarta, Selasa (10/7).
Luhut menilai, perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar. Politikus Golkar ini berharap sesama anak bangsa tidak lantas menjadi bermusuhan dan menyimpan dendam satu sama lain hanya karena perbedaan pilihan politik. "Kamu senang kopi, saya teh. Apa mesti musuhan? nggak kan?," ujar dia.
Baca juga:
- Dukungan TGB untuk Jokowi dan Kode Pilpres 2019
- Didukung TGB, Jokowi: Beliau Rasional
- TGB Dukung Jokowi, GNPF: Dia tak Bersama Kami Lagi
- Presiden PKS: TGB Itu Ulama, Punya Perhitungan Luar Biasa
Rabu pekan lalu, TGB yang merupakan kader Partai Demokrat menyatakan dukungannya terhadap Jokowi agar melanjutkan kepemimpinan dua periode. TGB menyatakan keputusannya mendukung Jokowi melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat.
TGB juga menilai program-program Jokowi tak akan rampung dalam satu periode pemerintahan. Ia ingin memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk merampungkan program-programnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, sikap TGB mendukung Jokowi untuk kembali menjadi presiden, bukan prioritas bagi partainya untuk dibahas. Syarief pun mengatakan Demokrat belum memutuskan apakah akan memberikan sanksi atau tidak kepada TGB itu.
"Masalah TGB tidak menjadi prioritas untuk dibahas, karena itu biasa dalam partai," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (9/6).
Meski itu masalah biasa, kata Syarief, bukan berarti TGB tidak akan lolos dari sanksi. Demokrat untuk saat ini hanya menganggap persoalan sikap TGB itu perlu dikesampingkan dulu.
"Bukan begitu (TGB tidak akan diberi sanksi), hanya saja saat ini belum jadi prioritas kita untuk dibahas," katanya.