REPUBLIKA.CO.ID, BHUBANESWAR -- Kepolisian India, Selasa (11/7), menangkap tujuh orang, termasuk seorang kepala sekolah dan seorang guru, atas dugaan memerkosa dan mengancam salah satu remaja putri selama berbulan-bulan. Penangkapan itu adalah kasus terbaru pelecehan seksual yang dialami orang di bawah umur.
Kekerasan seksual memicu unjuk rasa di sejumlah kota di India pada tahun ini. Unjuk rasa besar memberikan tekanan pada Perdana Menteri Narendra Modi, yang berjanji mengambil tindakan tegas.
"Dalam kejadian terkini itu, lima murid, satu guru dan kepala sekolah ditangkap di negara bagian timur, Bihar, setelah seorang gadis berusia 15 tahun menyampaikan laporan pada pekan lalu," kata kepolisian.
Kepala kepolisian distrik, Har Kishore Rai, mengatakan, remaja putri itu melapor ke petugas bahwa ia diperkosa oleh beberapa murid di sekolah pada Desember 2017. Kekerasan seksual itu berlanjut hingga tujuh bulan kemudian.
Korban menambahkan, kepala sekolah dan dua guru diduga memerkosanya ketika ia melaporkan soal kejadian itu kepada mereka. "Penyelidikan terus berlangsung, kami sedang mencari bukti-bukti atas setiap orang yang dituduh," kata Rai.
Partai oposisi di Bihar menyalahkan pemerintah negara bagian, yang dianggap gagal melindungi para wanita dan remaja putri.
"Coba bayangkan, perempuan di bawah umur diperkosa oleh kepala sekolah, guru-guru dan teman-teman sekolahnya. Separah apa, coba, hukum dan ketertiban di Bihar?" kata Shakti Yadav, juru bicara partai oposisi Rashtriya Janata Dal.
Pejabat pemerintah negara bagian, Arun Kumar, mengatakan, sekolah diminta mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan murid perempuan.
Pembela hak asasi manusia di berbagai penjuru negeri menuding pihak keamanan gagal melindungi perempuan dan terlalu lambat dalam melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku.
Baca juga, Pemerkosaan Geng Kembali Terjadi di India.
Menurut ulasan yang dikeluarkan organisasi nirlaba Hak-hak Anak dan Anda bulan lalu, kekerasan seksual terhadap anak di India terjadi setiap 15 menit. Kejahatan serupa yang dialami orang-orang di bawah umur telah meningkat lebih dari 500 persen dalam satu dasawarsa terakhir.
Pegiat HAM mengatakan, kejahatan terhadap perempuan di India terus meningkat walaupun hukum lebih keras diterapkan. Sebelumnya, pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi oleh sekelompok pemuda pada 2012 di New Delhi menyulut kemarahan di seluruh negeri.
Mahkamah Agung India pada Senin menetapkan hukuman mati bagi tiga laki-laki dalam perkara pemerkosaan pada 2012 itu.