Rabu 11 Jul 2018 11:13 WIB

Awasi Jamu Tradisional, BPOM Jateng Siap Buka UPT di Solo

Solo dan Banyumas merupakan penghasil jamu tradisional terbesar di Jateng.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Minum jamu (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Minum jamu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah berencana membuka Unit Pelaksana Teknis di Solo dan Banyumas, Jawa Tengah.  Kepala BPOM Jateng, Zeta Rina Pujiastuti mengatakan kedua kota tersebut merupakan penghasil jamu tradisional terbesar di Jateng. Sebab itu dengan keberadaan UPT diharapkan dapat mempermudah proses pengawasan terhadap industri jamu tradisional.

“Kita (ingin) bentuk UPT salah satunya di Solo ini agar lebih mengefektifkan pengawasannya. Fokusnya adalah produk jamu dan industri rumah tangga pangan yang memang jumlahnya sangat banyak,” tutur Zeta pada Selasa (10/7).

Saat ini pihaknya sedang menyiapkan struktur UPT dan infrastruktur terkait di tiap daerah yang akan dibentuk UPT. Zeta menambahkan setelah UPT BPOM dibentuk akan langsung melakukan pengawasan di sentra-sentra pembuatan jamu tradisional misalnya saja untuk UPT BPOM Solo bertugas melakukan pengawasan di Solo, Sragen, Karanganyar dan Wonkgiri.

Meski demikian pengawasan hanya dilakulan pada sentra industri jamu tradisional berskala kecil dan menengah yang sedang mengembangkan usahanya. Menurut Zeta hal itu dilakukan untuk mendorong produk jamu tradisional semakin berkualitas dan layak untuk dipasarkan hingha ke luar negeri.

“Kita mendorong agar kualitas makanan dan obat khusunya jamu ini meningkat dan bahkan bisa masuk kualitas ekspor. Apalagi di sini banyak industri jamu,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement