REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga siang ini, Rabu, (11/7), terus berada di zona merah. Pada akhir perdagangan sesi I, ditutup melemah 0,32 persen atau 19,11 poin di 5.862,65.
Pada pembukaan tadi pagi, indeks saham juga dibuka turun 0,66 persen atau 38,77 poin di 5.842,99. Selanjutnya jelang siang, sekitar pukul 11.00 WIB, menurun 0,24 persen atau 13,85 poin ke 5.867.
Berbeda dengan sebelumnya, (10/7), IHSG melaju positif sepanjang perdagangan kemarin, Selasa (10/7). Bahkan ditutup menguat 1,28 persen atau 74,38 poin di 5.881,76.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai, penguatan IHSG yang terjadi kemarin lebih dipengaruhi oleh peningkatan saham kawasan Asia. Misalnya, Strait Times ditutup menguat 1,42 persen dan Nikkei ditutup naik 0,66 persen.
"Pelaku pasar di tengah isu kenaikan Fed Fund Rate dan perang dagang juga memperhatikan performa perusahaan di kuartal II. Artinya, kalau kinerja emitennya tetap positif, sehingga aksi beli bersih masih bisa menopang indeks," jelasnya kepada Republika, Rabu, (11/7).
Faktor kedua, kata dia, yakni memburuknya negosiasi Brexit setelah dua menteri Inggris mundur. Hal itu jadi sentimen positif bagi negara-negara Asia karena Eropa sedang tidak pasti. Maka investor kembali masuk ke aset negara Asia untuk sementara.
"Cuma memang perlu diwaspadai koreksi saham. Melihat, spekulasi rapat the Fed pada akhir Juli dan rencana AS mencabut produk Indonesia dari daftar GSP," tutur Bhima.