Rabu 11 Jul 2018 14:51 WIB

BI Proyeksikan Surplus Neraca Dagang Juni 1 Miliar Dolar AS

Pada April dan Mei, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 bisa mencapai 1 miliar dolar AS. Hal itu lebih tinggi dari proyeksi surplus sebelumnya yang sebesar 900 juta dolar AS.

"Dengan data-data terakhir neraca perdagangan Juni itu akan lebih tinggi dari yang kita perkirakan sebelumnya. Semula kita perkirakan surplusnya 900 juta dolar AS ini bisa lebih tinggi dari 1 miliar dolar AS," kata Perry di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (11/7).

Baca juga, Pemerintah Bentuk Satgas Atasi Defisit Neraca Perdagangan

Sepanjang kuartal II 2018, perdagangan Indonesia terus mencatatkan defisit. Pada April nilai defisitnya mencapai 1,63 miliar dolar AS dan pada Mei 1,52 miliar dolar AS.

photo
Neraca Perdagangan Indonesia

Dikatakan Perry, kondisi neraca perdagangan tersebut akan berkaitan dengan tingkat defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua 2018. Karenanya, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu khawatir pada kondisi defisit transaksi berjalan yang bisa meningkat pada kuartal kedua 2018.

Menurut Perry, hal itu terjadi akibat efek musiman yang biasa terjadi pada periode tersebut. Untuk diketahui, neraca transaksi berjalan defisit sebesar 2,1 persen terhadap PDB pada kuartal pertama 2018.

"Tapi secara tahunan di kuartal ketiga dan keempat itu akan menurun sehingga secara keseluruhan (defisit) tidak akan lebih dari 2,5 persen terhadap PDB," kata Perry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement