REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) akan menghasilkan masukan dan saran bagi pertahanan negara. Saran tersebut muncul dari berbagai pandangan pakar pertahanan dunia yang menghadiri kegiatan tersebut.
"Ini adalah forum ilmiah yang diakui masyarakat dunia. Ada sejumlah isu yang dibicarakan di dalamnya," kata pengamat intelijen dan pertahanan, Susaningtyas Kertopati dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/7)
Forum tersebut diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan). Akademisi, peneliti, dan praktisi pertahanan dari berbagai negara menghadiri IIDS. Topik-topik seminar juga sangat khas dari sudut pandang pertahanan negara dan keamanan nasional sebagai cakupan disiplin ilmu pertahanan.
Topik Weapon of Mass Destruction sangat relevan dengan situasi terkini di Timur Tengah dan Semenanjung Korea. Topik Terrorism and Separatism juga dinilai banyak pakar sangat tepat sebagai masukan kepada pemerintah RI. Bahkan Topik Media and Information Warfare sangat tepat dibahas di tengah maraknya berita dusta dan kebencian yang sangat mengganggu masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.
"Besar harapan aparat keamanan dan kalangan akademisi dapat berinteraksi selama seminar tersebut berlangsung sebagai salah satu wujud persatuan dan kesatuan," katanya
Dibandingkan penyelenggaraan IIDSS tahun lalu, pembicara internasional dan peserta seminar lebih banyak dan lebih beragam latar belakang kepakarannya. Hal itu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.