REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, setidaknya ada tiga ruko yang terimbas rusak parah, akibat ledakan tabung gas di Ruko Grand Wijaya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Argo menyebutkan gas dalam tabung 12 kilogram di pantry, meledak lantaran bocor. "Hasil penyelidikan sementara, tiga ruko rusak. Ledakan disebabkan karena kebocoran gas," ujar dia saat dihubungi, Kamis (12/7).
Selain itu, dipastikan juga bahwa ruko yang rusak akibat ledakan itu bukanlah restoran atau tempat makan, melainkan semacam kantor konsultan properti. Awal ledakan tabung gas berasal dari kantor tersebut, dan polisi tetap mengerahkan Tim Penjinak Bom.
"Kejadiannya sekitar pukul 04.30 WIB di ruko unit F-36 B. Kami tetap kerahkan petugas ya, untuk memastikan kondisi sekitar ruko aman dan tidak ada apa-apa. Itu kan tugas kami sebagai polisi, melayani masyarakat," jelas Argo lagi.
Kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir, karena pihaknya telah menyusuri sekitar lokasi ledakan. "Pokoknya setelah mendapat informasi dari dua security Grand Wijaya, teman-teman Polres Metro Jakarta Selatan menghubungi Tim Gegana. Kemudian dikerahkan juga Tim Jibom," papar dia.
Sebelumnya, Ruko Grand Wijaya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengalami rusak parah lantaran terjadi sebuah ledakan dari dalam gedung. Ledakan diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Stefanus Tamuntuan memastikan, ledakan yang terjadi di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berasal dari sebuah tabung gas. "Tabung gas yang meledak," ujar dia.
Ia mengatakan ledakan berasal dari pantry Ruko Grand Wijaya, itu merupakan sebuah kantor, dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Stefanus juga menyebut pihaknya masih berada di lokasi sekarang.