Kamis 12 Jul 2018 14:21 WIB

Jasa Marga Targetkan Tol Kunciran-Cengkareng Selesai 2019

Saat ini, perseroan masih terkendala pembebasan lahan di sejumlah ruas jalan.

Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan tol Cinere - Cengkareng sesi Kunciran- Cengkareng dikawasan Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (23/5).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan tol Cinere - Cengkareng sesi Kunciran- Cengkareng dikawasan Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC) menargetkan proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng selesai dan dapat beroperasi pada awal 2019.

"Harapannya sesuai jadwal, Maret 2019 selesai dan operasi," kata Direktur Utama JKC Edwin Cahyadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/7).

Menurut Edwin, Tol Kunciran-Cengkareng sepanjang 14,19 kilometer merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2. Total lahan yang dibutuhkan untuk tol ini mencapai 122 hektare dengan menggunakan dana pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku. Progres pengadaan tanah hingga awal Juli mencapai 44,42 persen.

Sementara itu, untuk konstruksinya telah mencapai 15,51 persen. Edwin mengaku, pihaknya menemui berbagai tantangan di lapangan terkait pengadaan tanah, seperti kesepakatan harga tanah dengan warga masih menunggu hasil keputusan pengadilan, tumpang tindih kepemilikan tanah, tanah fasos/fasum yang belum diserahterimakan, penentuan lokasi puskesmas pengganti, perlu pengukuran ulang Peta Bidang dan Daftar Nominatif Pemilik (DNP) dan terhambatnya eksekusi tanah milik pemerintah yang masih ditempati warga.

Sejumlah tantangan itu, kata Edwin, berdampak terhadap waktu pengerjaan konstruksi karena lahan hasil pembebasan lokasinya menyebar di sejumlah titik dari empat seksi sepanjang jalan sehingga akses masuk alat berat ke lokasi sangat terbatas. Oleh sebab itu, ujar Edwin, pihaknya sangat berharap dukungan dari pemerintah, seperti Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang, Pemkot Tangerang dan PPK-Kementerian PUPR, bersama pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi percepatannya.

"Kami aktif berkoordinasi dengan BPN Kota Tangerang sebagai pelaksana pengadaan tanah dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Instansi yang memerlukan tanah untuk segera menyelesaikan pelaksanaan pembebasan tanah tol ini, termasuk koordinasi melalui rapat dengan Dirjen Pengadaan Tanah pada tanggal 7 Maret 2018," katanya.

Edwin berharap pelaksanaan pengadaan tanah dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, target penyelesaian konstruksi pada Februari 2019, sedangkan masih banyak lokasi pekerjaan struktur yang belum bebas.

Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sendiri terbagi empat seksi pekerjaan, yakni Seksi 1 Simpang Susun (SS) Kunciran-SS Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 2,04 kilometer, Seksi 2 SS Sultan Ageng Tirtayasa-Benteng Betawi sepanjang 3,52 kilometer, Seksi 3 Benteng Betawi-Husein Sastranegara 6,57 kilometer, dan Seksi 4 Husein Sastranegara-Simpang Susun Benda 2,06 kilometer. Apabila Jalan Tol Kunciran-Cengkareng telah beroperasi, maka akses jalan tol ke Bandara Soekarno Hatta/Soetta akan bertambah. 

Pengguna jalan tol memiliki alternatif lain, di luar ruas Tol Prof.Ir. Soedijatmo, sehingga arus kendaraan ke Bandara Soetta akan terdistribusi. Dengan demikian, dampaknya juga akan mempercepat arus barang dan jasa sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement