REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jelang gelaran rangkaian acara Hari Jadi Bogor (HJB) ke 536, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan berbagai kegiatan. Salah satunya pelaksanaan Istana untuk Rakyat (Istura) dan open house empat museum di sekitarnya.
"Kita sedang tahap pematangan acara. Acara ini yang paling ditunggu warga dan wisatawan. Persiapannya sudah 80 persen," ujar Kepala Dinas Parisiwata dan Kebudayaan (Disparbud) Shahlan Rasyidi, Kamis (12/7).
Disparbud sendiri dalam rangkaian kegiatan HJB ke-536 didaulat sebagai penggerak utama. Kegiatan Istura dan open house empat museum ini akan berlangsung selama lima hari dari 27-31 Agustus.
Agenda ini disebut Shahlan merupakan agenda rutin setiap tahun. Persiapan yang dilakukan pun sama dengan tahun sebelumnya. Koordinasi yang terus dilakukan, terutama dengan Istana Kepresidenen Bogor.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disparbud Kota Bogor Susilowati menyebut rangkaian Istura 2018 tiap tahun memang dirangkaikan dengan agenda Museum Open. "Sejauh ini sudah ada empat museum yang final menyebut akan ikut berpartisipasi," ujar Susilowati.
Bagi warga yang mengikuti agenda Istura 2018, nantinya secara otomatis bisa langsung mengunjungi empat museum yang berada di sekitar Istana Bogor. Keempat museum yang disebut sudah memberikan konfirmasi ini adalah Museum Tanah, Museum Etno Botani, Museum Perjuangan, dan Museum PETA.
Dua kegiatan ini memang sengaja dipadu-padankan Disbudpar. Tujuannya agar wisatawan dan warga bisa langsung mendapatkan pengetahuan tambahan dari museum-museum yang ada.
"Pengunjung bisa menambah pengetahuan dengan koleksi-koleksi yang dimiliki museum di Kota Bogor ini, utamanya Museum Perjuangan dan Museum PETA. Pengunjung akan mengetahui detail sejarah Kota Bogor dalam peran perjuangan di masal lalu," ujarnya.
Kepala Museum Nasional Indonesia (Munasain) Joeni Setijo Rahajoe menyebut stafnya telah bertemu dengan Disbudpar Kota Bogor. Ia pun menyambut baik rencana tersebut yang tiap tahunnya selalu diberlakukan.
"Iya kita menyambut baik ya. Tapi memang tidak ada persiapan khusus karena sekitar satu bulan yang lalu kita launching hasil renovasi kita," ujarnya.
Joeni menyebut kegiatan open house bisa membantu dalam mempromosikan museum-museum yang ada di Kota Bogor. Promosi ini dirasa lebih efektif dibandingkan media lainnya.
Pengunjung di Munasain sendiri setiap harinya ada, namun kebanyakan adalah anak-anak sekolah yang memang sudah programnya. Sementara untuk pengunjung tipe umum, hal ini masih jarang dan membutuhkan kerja keras.
"Yang susah itu umum ya karena tergantung mereka minat atau tidak. Jadi dengan open house ini bisa membantu mengenalkan kepada pengunjung," lanjutnya.