Kamis 12 Jul 2018 18:31 WIB

Eva Akui PKB Tekan Jokowi Soal Cak Imin

'Bukan ancaman ya, tetapi tekanan,' kata Eva.

Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari.
Foto: dpr
Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Badan Pendidikan dan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengakui PKB menekan Joko Widodo soal pengusungan Muhaimin Iskandar. PKB akan cabut dukungan kalau tidak mengusung Muhaimin atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden.

Namun, Eva mengatakan, hal itu wajar dilakukan. “Tidak secara langsung, bukan ancaman ya, tetapi tekanan,” kata Eva Kusuma di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/7).

photo
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan). (Antara)

Menurut dia kalau Muhaimin atau Cak Imin melakukan hal yang sama agar bisa menjadi cawapres maka itu sah-sah saja. “Karena banyak yang gunakan bahasa tekanan seperti Tifatul Sembiring menekan agar cawapres harus dari PKS," kata dia. 

Eva mengakui pernah berkomunikasi dengan Cak Imin yang memintanya untuk mendukung sebagai cawapres. "Waktu itu Cak Imin bilang punya 10 juta suara, lalu saya katakan kalau urusan jumlah penduduk, lebih banyak PDI Perjuangan, tetapi tidak gunakan tekanan," ujarnya.

Tekanan Cak Imin tersebut hanya gimmick dan PKB akan tetap berada dalam kekuasaan karena ingin memiliki banyak menteri di kabinet. - Eva Kusuma Sundari.

Dia mengatakan, PDI Perjuangan berpandangan bahwa Joko Widodo adalah orang yang paling tahu kebutuhan sosok cawapres yang akan membantu tugas pemerintahan dan kenegaraan lima tahun kedepan. "Bagi PDIP, yang paling tahu kebutuhan cawapres paling pas adalah Jokowi, bukan para cawapres yang mencalonkan diri," ujarnya.

Eva mengatakan siapapun boleh mengusulkan dan menekan. Namun, ia mengatakan, harus juga memberikan ruang yang cukup bagi Jokowi untuk memilih cawapres sesuai kebutuhan.

photo
Muhaimin Iskandar. (dok. MPR RI)

Dia meminta semua pihak harus memahami bahwa kepentingan bangsa harus diutamakan, apapun kepentingan subjektif cawapres. "Mari pilih cawapres terbaik sesuai yang didefinisikan Jokowi dan beri ruang terhadap beliau," katanya.

Dia juga menilai tekanan Cak Imin tersebut hanya gimmick. Ia meyakini PKB akan tetap berada dalam kekuasaan karena ingin memiliki banyak menteri di kabinet.

Baca Juga: Cak Imin: Kalau Nggak Jokowi-Cak Imin Bahaya

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement