Jumat 13 Jul 2018 11:41 WIB

Polisi Kembali Tembak Mati Pelaku Penjambretan

Pelaku ditembak mati lantaran mencoba melawan petugas

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Penjambretan di Angkutan Umum
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Penjambretan di Angkutan Umum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian berhasil meringkus satu pelaku penjambretan yang terlibat dalam penjambretan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada awal Juli lalu. Pelaku ditembak mati lantaran mencoba melawan petugas saat hendak ditangkap.

"Pelaku atas nama Udin berusia 20 tahun (yang tewas ditembak), bersama-sama dengan rekannya Sandi (menyerahkan diri ke polisi)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (13/7).

Argo menjelaskan, Udin ditangkap di sekitar Jalan Pemuda Rawamangun, Puli Gadung, Jakarta Timur, pada Kamis (12/7) sekitar pukul 05.00 WIB. Penangkapan dilakukan karena polisi melihat ciri-ciri pelaku melalui CCTV.

"Udin saat itu berperan untuk menghalau kendaraan yang ditumpangi Warsilah agar melaju tak terlalu kencang. Saat situasi memungkinkan, Sandi kemudian menjambret Warsilah," kata Argo.

Ia menuturkan setelah menangkap pelaku, polisi membawanya untuk mencari salah satu rekannya bernama Roji yang ikut berperan dalam penjambretan tersebut. Namun, Udin sempat ingin melarikan diri dan akhirnya terpaksa ditembak tepat di dadanya oleh petugas.

"Pelaku menarik tangannya berharap akan lepas dari tangan petugas akan tetapi kuatnya pegangan petugas mengakibatkan Udin maupun petugas hampir bersamaan tersungkur. Khawatir senjata petugas jatuh dari pinggang dan direbut pelaku, rekannya melakukan upaya tegas menembak ke arah pelaku," jelas dia.

Sebelumnya, Seorang wanita yang diketahui bernama Warsilah (37) dijambret di Jalam Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Ahad (1/7). Korban meninggal dunia akibat terjatuh dari motor pengemudi ojek online, saat sedang mempertahankan telepon genggamnya yang hendak dijambret.

Setelah itu, pelaku bernama Sandi Haryanto menyerahkan diri ke Polsek Metro Jagakarsa pada Ahad (8/7), karena merasa tidak tenang menjadi DPO. Saat itu, pelaku diantarkan pamannya karena setelah menjambret, Sandi kabur ke rumah pamannya di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement