Jumat 13 Jul 2018 12:20 WIB

Menteri BUMN Temui Ratusan Peserta Latihan Jahit

Pelatihan bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan baru dalam menjahit.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menjahit kain / Ilustrasi
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pekerja menjahit kain / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menemui ratusan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Balai Desa Cikupa pada Kamis (12/7). Para nasabah berasal dari 5 Desa di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

PNM memberi pelatihan menjahit kepada 200 nasabah Mekaar dari Desa Karangnunggal, Desa Cikukulu, Desa Ciawitali, Desa Cikupa, dan Desa Cibatu. Pelatihan bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan baru dalam menjahit.  Sehingga para nasabah bisa meningkatkan kapasitas usaha.

Dalam pelatihan menjahit ini, PNM mensinergikan nasabah yang berasal dari program Mekaar dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Nasabah ULaMM di Karangunggul yang sebagaian besar merupakan pengusaha konveksi akan berkerjasama dengan nasabah Mekaar yang merupakan perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro.

“Sinergi usaha seperti ini tentu memberi manfaat bagi ibu-ibu nasabah terutama mampu mendorong peningkatan pendapatan bagi nasabah. Ini menjadi sebuah percontohan bagus bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia, bagaimana kami terus mendorong agar nasabah bisa naik kelas,” kata Rini di kesempatan kunjungan itu.

Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menambahkan akan terus berinovasi menciptakan program sinergi nasabah yang bisa meningkatkan kelas usaha binaan. Sinergi nasabah ini menjadi upaya  dalam membangun sistem kerjasama antara pengusaha ultra mikro (UMi) dan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Pengusaha besar kerap memerlukan kerjasama dengan usaha yang lebih kecil untuk menjadi pendukung usahanya. Begitu pula dengan pengusaha mikro yang membutuhkan proyek usaha dari pengusaha besar. Disini PNM hadir untuk mengisi kesenjangan itu, dengan memperkenalkan dan membangun kerjasama usaha antar nasabah. PNM turut aktif dengan memberikan pendampingan dan pelatihan," jelasnya.

Berdasarkan catatan PNM sampai Juni 2018, jumlah nasabah Mekaar tercatat sebanyak 3.140.000 nasabah. Mereka tersebar di berbagai wilayah di tanah air. Khusus di Provinsi Jawa Barat, jumlah nasabah Mekaar tercatat sebanyak 695.243 dengan mayoritas usaha pertanian dan perdagangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement