Jumat 13 Jul 2018 14:33 WIB

Pemkot Bandung Ingin Tambah SMP Negeri

Penambahan satu SMP baru masih terkendala akses.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Sekolah
Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan siswa lulusan sekolah dasar (SD) tidak bisa tertampung di sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan jumlah SMP negeri yang terbatas.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan ingin menambah SMP negeri untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam melanjutkan pendidikan. Ia menyebutkan dalam era kepemimpinannya sebagai wali kota Bandung sejak 2013, sudah dua sekolah negeri yang dibangunnya di Bandung.

"Jadi saya sudah nambahin dua sekolah, dan nanti terus. Karena pada dasarnya begini, jumlah sekolah negeri terbatas, pasti nggak cukup," katanya.

Ia mengatakan sebelumnya sudah direncanakan membangun SMP negeri di kecamatan Cinambo. Namun, ada beberapa hambatan yang membuat rencana tersebut masih terkendala.

Oleh karenanya, pria yang disapa Emil ini ingin nantinya bisa menambah sekolah baru. Terutama, di kecamatan-kecamatan yang belum ada sekolahnya. 

"Saya jadi gubernur, di Cigondewah saya bikin SMA karena nggak ada di daerah itu. Jadi nggak betul kalau kita ngutak-ngatik sekolah yang ada," ujar Emil.

Meski demikian, ia menyebutkan kehadiran sekolah swasta juga sangat penting. Karena untuk mengakomodasi anak-anak lainnya, melihat jumlah populasi penduduk Kota Bandung juga besar.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Mia Rumiasari juga mengatakan Disdik Kota Bandung sedang memikirkan untuk menempatkan minimal satu SMP Negeri di masing-masing kecamatan. Sementara untuk SD sudah terpenuhi karena jumlahnya mencapai 274 sekolahdan mencakup setiap kelurahan. 

“Wilayah yang belum ada SMP Negeri itu Kecamatan Cinambo. Sebenarnya lahannya sudah ada, akan tetapi akses jalan masuk belum ada. Mudah-mudahan kalau tahun ini sudah bisa dibebaskan, tahun depan bisa mulai dibangun," ujar Mia.

Mia mengungkapkan pihaknya pun membuka lima sekolah satu atap di titik rawan padat penduduk yang terintegrasi antara SD dengan SMP dalam arti siswa SMP bersekolah di bangunan SD. Hal ini sesuai dengan amanat Permendikbud 72 tahun 2014. Kelima sekolah tersebut antara lain SD Cihaurgeulis, SD Cicabe, SD Ciburuy, SD Kebon Gedang, dan SD Cimuncang

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement