REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang berusaha memulihkan pasokan air ke kota-kota yang dilanda banjir. Bencana banjir tersebut menewaskan lebih dari 200 orang dan merupakan bencana terburuk dalam 36 tahun terakhir.
Selain membutuhkan air bersih, masyarakat juga harus berjuang untuk menghadapi cuaca panas dengan suhu di atas 30 derajat Celcius. Bau menyengat dari sampah juga menambah penderitaan warga.
"Kami membutuhkan pasokan air kembali," kata Hiroshi Oka (40 tahun).
Ia ikut membantu membersihkan distrik Mabi di salah satu daerah yang paling parah terkena dampak, kota Kurashiki. Di sana lebih dari 200 ribu rumah berada dalam kondisi tanpa air selama sepekan.