Jumat 13 Jul 2018 17:02 WIB

582 Hektare Lahan Pertanian di Bandung Terancam Kekeringan

Kekeringan terjadi karena cuaca ekstrem.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Kekeringan. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Kekeringan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengungkapkan, 582 hektare lahan pertanian di musim kemarau saat ini terancam mengalami kekeringan. Kecamatan Cikancung dan Nagreg menjadi dua wilayah yang paling banyak terdampak kekeringan karena sumber air untuk lahan pertanian sangat sedikit.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengungkapkan, hingga 30 Juni kemarin, kekeringan lahan pertanian terjadi di 15 kecamatan. "Untuk daerah ke timur (Kabupaten Bandung), Cikancung dan Nagreg relatif ekstrem (kekeringan). Ke arah barat, Soreang, Banjaran, dan Pangalengan meski kemarau ada air," ujarnya, Jumat (13/7).

Distan, kata dia, sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah pertanian yang terdampak kekeringan serta solusinya. Selain itu, Distan juga sudah mengidentifikasi wilayah yang diidentifikasi rawan kekeringan, seperti langganan kekeringan, tetapi mempunyai sumber mata air.

"Untuk itu, kita berupaya agar air bisa masuk ke sawah melalui pompa. Tahun ini, pemerintah pusat memberikan bantuan untuk alat pertanian," katanya. Selain itu, menurutnya, wilayah pertanian dengan sumber air minimal. Untuk itu, Distan mendorong percepatan penanaman.

"Lima belas hari menjelang panen, area sawah harus kering," ucap dia.

Tisna mengatakan, di wilayah Soreang, relatif aman dari kekeringan. Sebab, dalam sebulan di sana terdapat dua kali hujan, termasuk di Pangalengan, Cimaung.

Namun, kata dia, di wilayah timur relatif berat. Sementara di Bojongsoang, Rancaekek, dan Majalaya masih memiliki sumber daya air. "Musim kemarau sekarang relatif masih normal, cuma lebih dingin," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement