REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lalu Muhammad Zohri, pemuda belia asal Lombok Utara, mengguncang dunia usai memenangkan medali emas nomor lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Zohri yang baru berulang tahun ke-18 pada 1 Juli lalu itu menyampaikan terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia.
''Terima kasih atas doa Bapak Presiden dan seluruh rakyat Indonesia," ucap Zohri, dalam video yang diperoleh dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti dikutip Antara pada Kamis (12/7).
Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,18 detik dalam kejuaraan dunia yang digelar di Tampere, Finlandia, Rabu malam (11/7) waktu setempat. Ia mengalahkan dua atlet Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang menempati peringkat dua dan tiga dengan catatan waktu masing-masing 10,22 detik.
Catatan waktu 10,18 detik itu sekaligus memecahkan rekor nasional junior atas namanya sendiri 10,25 detik. Rekor waktu 10,18 detik itu juga mendekati rekor nasional senior atas nama Suryo Agung Wibowo 10,17 detik.
Sementara, Presiden Joko Widodo langsung menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk merenovasi rumah Zohri. Jokowi mengatakan prestasi yang ditorehkan Zohri itu sangat membanggakan bangsa Indonesia.
''Terlebih lagi, kita dapat melihat bagaimana Zohri tidaklah diperhitungkan sama sekali,'' katanya. ''Untuk prestasi yang diraih Zohri, saya telah memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk merenovasi rumah Zohri di Lombok.''
Zohri berasal dari keluarga yang sederhana. Rumahnya berada di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.