Sabtu 14 Jul 2018 12:47 WIB

Duta Jaz AS Berkolaborasi dengan Jaz Etnik Banyuwangi

Gabrielle berniat membawakan lagu khas Banyuwangi, Impen-Impenen saat tampil di AS.

Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu program wisata Banyuwangi, Jazz Ijen Banyuwangi.
Foto: Antara
Salah satu program wisata Banyuwangi, Jazz Ijen Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Duta musik jaz Amerika Serikat, Gabrielle Stavelli mengolaborasi musik yang digelutinya dengan musik etnik khas Banyuwangi dalam penampilannya, Jumat (13/7) malam. Gabrielle tampil dalam konser di sebuah hotel di Banyuwangi.

"Ini adalah pertukaran budaya. Kami juga belajar musik tradisional Banyuwangi. Makanya, mengolaborasi musik jaz dengan musik etnik Banyuwangi," kata Gabrielle di hadapan pencinta musik jaz di Banyuwangi.

Konser yang diinisiasi Kementerian Luar Negeri AS tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran para pencinta musik jaz dan guru seni di kabupaten yang dikenal sebagai The Sunrise of Java itu. Suasana konser semakin asyik dan membuat penonton terhanyut saat Gabrielle membawakan lagu asal Banyuwangi berjudul Impen-Impenen berkolaborasi dengan pesinden muda Banyuwangi bernama Dewi.

Dengan diiringi pemusik sanggar seni Larasati asal Kecamatan Singojuruh, mereka membawakan Impen-impenen dalam dua bahasa, yaitu Osing (bahasa lokal Banyuwangi) dan Inggris. Penampilan keduanya yang unik menyihir para penonton yang tidak henti bertepuk tangan.

Gabrielle juga mengajak musisi Banyuwangi, Budi Setiawan, menyanyikan lagu legendaris, Aryati. Pada konser itu Gabrielle menyanyikan 10 lagu, sebagian besar diantaranya lagu-lagu asal Amerika Serikat, seperti Let's Fall in Love, Caravan and The Cake of My Childhood.

Melihat sambutan penonton yang begitu antusias, Gabrielle menyampaikan rasa senangnya. "Terima kasih atas kehadiran semuanya. Terima kasih sudah mengizinkan kami berkolaborasi dengan musik Banyuwangi," ujarnya.

Gabrielle pun menyampaikan niatnya untuk membawakan lagu khas Banyuwangi, Impen-Impenen, saat ia tampil di New York, AS.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih dengan kehadiran Jazz Ambassador AS itu di Banyuwangi. "Kehadiran musisi dunia menunjukkan bahwa musik bisa menjadi jembatan akulturasi budaya yang baik," ujarnya.

Di Banyuwangi kini banyak inisiatif seni yang memadukan musik lokal dengan jaz. Di antaranya terlihat di kelompok Jaz Patrol di Kampug Temenggungan yang sangat sering dikunjungi musisi dari berbagai negara untuk tampil bersama di sudut-sudut kampung.

"Dengan perpaduan yang bagus, ini sekaligus menjadi pembelajaran seni bagi anak-anak muda untuk mengenali musik lokalnya. Jangan gengsi belajar seni musik etnik Banyuwangi. Musisi dunia saja ingin memainkannya, masak anak-anak muda kita malu mempelajarinya," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا بَلْ مَكْرُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ اِذْ تَأْمُرُوْنَنَآ اَنْ نَّكْفُرَ بِاللّٰهِ وَنَجْعَلَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗوَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَۗ وَجَعَلْنَا الْاَغْلٰلَ فِيْٓ اَعْنَاقِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “(Tidak!) Sebenarnya tipu daya(mu) pada waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami agar kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Mereka menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Saba' ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement