REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji meyakini deklarasi dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap pencapresan Joko Widodo dilakuakn PKB dengan sungguh-sungguh. Sebab menurut Sarmuji, dukungan itu dideklarasikan setelah beberapa lama dipertimbangkan oleh PKB.
Karena itu ia pun enggan mengomentari anggapan sebagian pihak yang menilai, deklarasi dukungan hanya bagian dari lip service atau di mulut saja. "Saya yakin dukungan PKB ke Pak Jokowi serius. Kan Cak Imin sudah lama berfikir dan menimbang," ujar Sarmuji saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (15/7).
Karena itu, dukungan PKB diterima hangat oleh partai yang terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Sebab dukungan tersebut akan makin memperkuat barisan koalisi partai pendukung Jokowi.
"PKB seperti balik ke keluarga lagi. Siapa yang balik ke keluarga ia akan tetap diterima dengan hangat. Baliknya PKB ke mitra koalisi memperkuat barisan pendukung Pak Jokowi," ujar Sarmuji.
Karena itu, anggota Komisi XI DPR itu meyakini dukungan PKB terhadap pencapresan Jokowi juga akan meredakan kegaduan manuver politik jelang Pilpres. Sebab, PKB selama ini ditengarai sebagai partai yang mendorong adanya poros ketiga dan pindah dari koalisi Jokowi.
"Saya yakin dengan sudah jelasnya posisi politik PKB, kegaduhan karena manuver politik jelang pencalonan capres mulai sedikit reda," ujar Sarmuji
Begitu halnya dengan rumor yang menyebut PKB-Golkar akan keluar dari koalisi Jokowi juga terbantahkan dengan adanya deklarasi dukungan PKB tersebut. Menurutnya, bahkan Golkar sejak awal yang pertama dan konsisten mendukung Jokowi kembali maju di Pilpres 2019.
"Ya benar. Kalau Golkar tidak pernah ada niatan untuk keluar dari koalisi dan membentuk poros baru tapi memang PKB sempat menggoda dan Golkar tidak tergoda," ujarnya.
Ia juga tidak khawatir terkait adanya spekulasi kemungkinan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Jokowi lantaran Jokowi sempat menyatakan Cak imin masuk dlm kantong nama cawapres yang tengah dimatangkan oleh Jokowi.
"Ya nggak apa- apa. Kalau dari Parpol Pak Airlangga juga masuk di kantong Pak Jokowi," kata Sarmuji.