REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluhkan banyak penyelam (diver) yang kurang menguasai teknik daya apung dengan baik sehingga mereka menginjak dan berpotensi merusak terumbu karang.
"Diving tapi hobinya injak-injak karang, seperti kerupuk aja diinjek gitu. Itu tidak boleh. Banyak yang tidak mau berenang dan mengapung," kata Susi dalam kampanye gerakan "Pandu Laut Nusantara" di Car Free Day Jakarta, Ahad (15/7).
Menurut Susi, penyelam harus memiliki perilaku yang baik ketika di bawah laut, seperti menjaga daya apung atau buoyancy agar sepatu katak (fin) tidak mengenai terumbu karang. Ia pun bercerita tentang pengalamannya menyelami Laut Banda yang memiliki banyak terumbu karang besar dan cantik. Namun, sayang banyak terumbu karang yang berlubang dengan diameter sekitar tiga-lima meter karena penyelam berdiri di atas karang.
"Tiba-tiba ada yang bolong seperti kawah gitu, kecil-kecil diameter tiga sampai lima meter. Itu ternyata bekas anak-anak diving yang lagi briefing. Briefing-nya dalam air, semua pada berdiri, fin-nya besar-besar. Senang diving, tapi malas berenang, kan itu aneh," ucap Susi.
Terumbu karang di laut.
Senada dengan itu, vokalis grup Band Slank, Kaka, mengatakan penyelam memang harus menguasai teknik renang dan mengapung yang bagus, serta pengetahuan tentang menjaga laut itu sendiri. "Harus lebih bagus lagi buoyancy-nya, jadi di air enggak ada yang berdiri, semua badannya flat. Itu bisa dilatih, karena banyak diver yang buoyancy-nya masih kacau. Kalau mau ke laut yang harus punya knowledge juga, kalau enggak, bahaya," kata Kaka.
Kaka juga mengajak masyarakat dari berbagai kalangan yang mencintai dan ingin belajar lebih dalam lagi tentang laut bisa bergabung dalam Pandu Laut Nusantara. Menteri Susi resmi meluncurkan gerakan ini sebagai wadah menyatukan baik aktivis, musisi, maupun masyarakat dalam menjaga dan merawat laut.
"Nanti setelah organisasi ini anggotanya lengkap, akan membersihkan pantai dari Sabang sampai Merauke. Kemudian, kegiatan lainnya juga bikin jambore, kursus pendidikan untuk berenang, menyelam, sehingga bisa mencintai dan merawat laut," kata Susi.