REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Petenis putri Jerman, Angelique Kerber akhirnya berhasil merebut gelar juara turnamen Wimbledon setelah menumbangkan Serena Williams. Berjumpaan kedua petenis tunggal putri di final Wimbledon 2018 tersebut berakhir dengan skor akhir 6-3 dan 6-3.
Kedua petenis bertanding di Center Court All England Lawn Tennis, London, Ahad (15/7) WIB. Kerber menumbangkan Serena dua set sekaligus. Saat set pertama Kerber sebetulnya sempat tertinggal dari Serena. Tetapi petenis 30 tahun tersebut tetap gemilang dengan skor akhir 6-3.
Di set kedua, Serena berusaha membalikkan dominasi lawan saat babak pertama. Tetapi kerja keras petenis asal Amerika Serikat (AS) itu di set kedua gagal. Banyaknya kesalahan yang dilakukan Serena membuat Kerber tetap dominan mengakhiri set kedua dengan skor 6-3.
Kemenangan dua set tersebut berhasil menumbangkan Serena yang sudah tujuh kali menyabet Wimbledon. "Ini seperti mimpi bagi saya bisa mengalahkan Serena," ujar Kerber seperti dikutip dari Eurosport, Ahad (15/7).
Meski kali ini berada di atas Serena, namun Kerber tetap menghormati Serena sebagai lawan paling tangguh bagi petenis manapun di dunia. "Saya harus mengatakan, Anda (Serena) adalah sosok yang hebat. Inspirasi bagi semua petenis," jelas dia.
Kerber menambahkan, semoga rivalnya itu bisa kembali merebut trofi grand slam yang tersisa di kalender tenis dunia musim ini. Adapun Serena mengatakan sebaliknya.
Menurut Serena, kegagalannya kali ini bukan karena kondisinya yang baru kembali ke turnamen dunia. Serena hampir setahun ini memang undur diri dari turnamen lantaran hamil dan melahirkan. Namun petenis 36 tahun tersebut mengaku kekalahannya kali ini memang bukti dari ketangguhan seorang Kerber. "Saya bermain untuk semua ibu di seluruh dunia dan saya mencoba. Tapi Angelique (Kerber) bermain sangat baik. Sungguh sangat baik," ujar dia.
Mantan petenis putri terbaik di dunia itu menambahkan, akan segera mengganti kegagalan dari Wimbledon kali ini pada turnamen grand slam selanjutnya.
Menengok catatan Wimbledon enam tahun terakhir, Kerber sebetulnya tak pernah diperhitungkan. Di Wimbledon, Kerber tak pernah juara.
Catatan gemilang Kerber hanya sampai peringkat ketiga pada 2011. Terakhir, Kerber cuma sebagai runner-up pada Wimbledon 2016. Saat Wimbledon 2016, Kerber juga menghadapi Serena di partai final.
Namun selama kalender 2016, Kerber berhasil mengalahkan Serena di dua turnamen lain, yakni Australia Terbuka dan AS Terbuka 2016. Lepas itu, Serena memilih rehat lantaran hamil dan melahirkan. Sementara, Kerber sempat kembali menduduki peringkat pertama tenis putri dunia.
Namun peringkat satu dunia tersebut tak bertahan lama. Kini Kerber berada di peringkat keempat dunia. Sedangkan Serena lantaran baru kembali dari cuti melahirkan, menempatkan namanya di peringkat ke-24 dunia. Tetapi Serena tetap sebagai petenis putri dengan rekor juara grand slam sebanyak 24 kali.
Sementara Kerber, Wimbledon tahun ini menjadi gelar juara bergengsi pertamanya dari Inggris. Bahkan gelar milik Kerber kali ini menjadi yang pertama bagi petenis putri Jerman dalam 20 tahun terakhir. Tercatat petenis putri Jerman terakhir yang berhasil meraih Wimbledon adalah Steffi Graff pada 1996 silam.