REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang tampaknya tak main-main mewujudkan kawasan muara Sungai Batang Arau sebagai pusat tujuan wisata terintegrasi. Kawasan yang biasa disebut Muaro Padang tersebut sedang dipercantik dan diyakini bisa bertransformasi menjadi Ancolnya Kota Padang.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menjelaskan, proyek pengerjaan kawasan muara Batang Arau memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain APBN, proyek ini juga memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumbar. Dari dua sumber dana tersebut, perbaikan kawasan Muaro menelan anggaran Rp 25 miliar.
Perbaikan kawasan Batang Arau bukan tanpa alasan. Selain berperan sebagai pelabuhan penting bagi masyarakat yang akan bepergian menuju Kepulauan Mentawai, kawasan Muaro juga memiliki nilai sejarah sebagai pusat perekonomian Kota Padang di masa lalu. Kawasan Muaro terletak tak jauh dari titik-titik wisata utama lainnya, seperti Pantai Air Manis, Muaro Batang Arau, Gunung Padang, Kota Lama, dan Pantai Padang.
"Kawasan ini akan menjadi fokus kita dalam menggeliatkan pariwisata," kata Mahyeldi, Ahad (15/7).
Kawasan muara Sungai Batang Arau atau Muaro Padang ini juga akan dimanfaatkan sebagai marina oleh PT Pelindo. Balai Wilayah Sungai (BWS) juga akan memperbaiki bangunan tepi sungai agar tahan terhadap gerusan arus air sungai.
"Mulai dari Muaro, Gunung Padang dan Kota Lama serta Pantai Padang nantinya akan menjelma seperti Ancol," katanya.