Selasa 17 Jul 2018 05:19 WIB

Gorontalo akan Kembangkan RSUD Ainun Habibie Tipe B

Sedikitnya dibutuhkan 75 dokter untuk pelayanan medik RSUD tipe B.

Sejumlah pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan pengembangan RSUD Hasri Ainun Habibie menjadi tipe B. Ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada akses pelayanan kesehatan masyarakat mengingat belum adanya rumah sakit pusat rujukan provinsi di Gorontalo.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang melakukan kunjungan kerja ke RSUD Hasri Ainun Habibie Gorontalo di Gorontalo, Senin (16/7), mendukung pengembangan RSUD tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat. Bahkan, kata dia, pengembangan tersebut bisa membantu pemerintah Gorontalo dalam menurunkan kasus kekerdilan, eliminasi TBC, dan perbaikan mutu imunisasi.

Dari semua rumah sakit yang ada di Provinsi Gorontalo, belum ada rumah sakit yang dijadikan sebagai pusat rujukan provinsi. Selain itu, di Provinsi Gorontalo juga belum ada rumah sakit yang 100 persen menerima pasien pengguna fasilitas BPJS Kesehatan. Pengembangan RSUD Ainun Habibie tersebut dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan itu.

Rencana pengembangan menjadi RSUD tipe B akan dilengkapi dengan dokter, perawat dan bidan, kefarmasian, tenaga kesehatan lainnya, dan tenaga nonkesehatan. Sedikitnya dibutuhkan 75 dokter untuk pelayanan medik, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, serta pelayanan medik subspesialis.

Untuk bidan dan perawat dibutuhkan 509 orang, kefarmasian 20 orang, tenaga kesehatan lainnya 60 orang, dan tenaga nonkesehatan 159 orang. Selain pengembangan menjadi RSUD tipe B, RSUD Ainun Habibie juga akan dikembangkan sebagai rumah sakit pendidikan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement