Selasa 17 Jul 2018 13:24 WIB

Produsen Sari Roti Bukukan Penjualan Rp 659 Miliar

Laba kotor produsen Sari Roti pada kuartal I 2018 mencapai Rp 356 miliar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang pekerja tengah menata dagangannya di sebuah gerai Sari Roti di Jakarta.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Seorang pekerja tengah menata dagangannya di sebuah gerai Sari Roti di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat penjualan bersih sebesar Rp 659 miliar pada kuartal I 2018. Angka itu meningkat sembilan persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 602 miliar.

Vice President Investor Relations & Corporate Communication Nippon Indosari Corpindo Lukito Gozali, menyebutkan, penjualan terbesar sepanjang kuartal pertama tahun ini dari wilayah tengah. Kontribusinya terhadap total penjualan mencapai 84 persen.

"Perseroan membagi fokus pasar secara geografis menjadi empat wilayah, yakni wilayah barat, tengah, timur, dan Filipina. Wilayah tengah meliputi Cikande, Bekasi, Semarang, Pasuruan, dan Purwakarta," jelas Lukito kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/7).

Selanjutnya, kontribusi terbesar kedua terhadap penjualan dari wilayah barat sebanyak 10,9 persen. Wilayah barat meliputi Medan serta Palembang.

Sedangkan, sumbangan penjualan dari anak usaha di Filipina baru sekitar 1,7 persen. "Pabrik di Filipina baru kita selesaikan pada April 2018," jelas Lukito.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, laba kotor perusahaan berkode saham ROTI ini pada kuartal I 2018 sebanyak Rp 356 miliar. Jumlah tersebut naik 19 persen dari Rp 299 miliar pada kuartal I tahun lalu.

Sementara itu, kata dia, laba tahun berjalan yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk pada kuartal I 2018 sebanyak Rp 29 miliar. Angka itu flat bila dibandingkan periode sama di 2017. "Hal itu dikarenakan terjadi kenaikan pada beban usaha," tuturnya.

Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan yang memproduksi Sari Roti. Dalam sehari, produksi roti perusahaan menembus 4,5 juta. Terdiri dari roti putih, sandwich, roti manis, dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement