Selasa 17 Jul 2018 16:27 WIB

JK Sebut Manfaat Bank Asing Biayai Akuisisi Freeport

Pembiayaan dari bank BUMN untuk akuisisi Freeport dinilai ancam neraca pembayaran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, keterlibatan bank asing dalam membiayai akuisisi Freeport dapat menjadi upaya untuk memasukkan dana dari luar negeri ke dalam negeri. Selain itu, investasi tersebut bukan merupakan produk greenfield atau produk yang baru mulai dibangun sehingga perputaran penghasilannya bisa lebih cepat.

Sementara itu, apabila pendanaan akuisisi saham tersebut menggunakan bank BUMN, justru akan menimbulkan masalah terhadap neraca pembayarannya.

"Kita perlu memasukkan dana dari luar ke dalam negeri, kalau dari sini (bank BUMN) diambil 3-4 miliar dolar AS bisa masalah kita punya neraca pembayarannya," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (17/7).

Sebelumnya, PT Indonesia Asaham Alumunium (Inalum) menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Freeport-McMoran Inc, yang menyepakati bahwa divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51 persen secara resmi dapat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Adapun, sebelumnya Inalum akan menggandeng bank asing untuk memberikan kredit dari akuisisi tersebut.