Selasa 17 Jul 2018 19:26 WIB

Pengacara Habib Rizieq Bantah Jadi Caleg dari PDIP

Kapitra menegaskan, belum pernah bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Kapitra Ampera (kanan)
Foto: Republika/ Wihdan
Kapitra Ampera (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Kapitra Ampera membantah mengajukan diri menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pengacara Habib Rizieq Shihab itu menegaskan tidak pernah bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan mendiskusikan soal menjadi caleg.

"Saya belum pernah ketemu Hasto seumur hidup saya dan belum pernah bicara, baik langsung maupun lewat telepon," kata Kapitra kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (17/7) malam.

Hasto sebelumnya mengatakan bahwa hal tersebut adalah aspirasi masyarakat Sumatra Barat. Akan tetapi, kata Kapitra, apabila permintaan tersebut merupakan aspirasi masyarakat itu bukan urusan dia. "Itu urusan parpol bukan urusan saya," tegas Kapitra.

Lebih lanjut, Kapitra mengatakan, dia akan melakukan konferensi pers di masjid Al-Ittihad pada Rabu (18/7) pukul 13.00 WIB. Saat ini, ia sedang mengumpulkan data dan akan menjelaskan semuanya dalam konferensi pers.

Baca juga: Hasto: Pengacara Habib Rizieq Nyaleg Lewat PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Kapitra Ampera masuk dalam daftar caleg PDIP. Nama Kapitra masuk setelah pihaknya melakukan komunikasi dengan masyarakat di Sumatra Barat.

"Itu betul-betul memang menghendaki adanya jembatan penghubung dengan PDIP sehingga yang bersangkutan (Kapitra) dicalonkan oleh PDIP, dari Dapil Sumbar (Sumatra Barat)," ujar Hasto, Selasa (17/7).

Ketika ditanya mengenai gesekan yang bisa timbul, Hasto menuturkan PDIP merupakan partai yang membangun jati dirinya sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya. Dengan demikian, mereka yang bergabung dan menyatakan PDIP merupakan partai yang berdiri kokoh di bawah Pancasila, maka dialog pun dilakukan antara dua belah pihak. Harapannya, agar seluruh persoalan bangsa dan negara dapat diselesaikan dengan musyawarah, dialog, dan jembatan.

"Itulah yang dibangun oleh PDIP saat ini. Dan, seluruh komponen masyarakat apa pun, setiap warga negara apa pun dukungan politiknya, mereka adalah warga bangsa yang harus diajak berdialog sesuai dengan kepemimpinan Pak Jokowi," ujar Hasto.

Selain Kapitra, Hasto pun memberikan sinyal bahwa PDI Perjuangan merekrut beberapa nama yang sebelumnya aktif dalam Aksi 212. Kapitra merupakan ahli hukum Indonesia yang berprofesi sebagai pengacara. Ia memimpin sebuah firma hukum yang bernama M Kapitra Ampera & Associates.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement