REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh pertandingan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 akan dipantau oleh pengawas wasit Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) asal Australia. Pengawas tersebut sengaja didatangkan untuk mengevaluasi kinerja wasit yang bekerja di pertandingan.
"Itu dapat meningkatkan kualitas wasit-wasit kita," ujar Direktur IBL Hasan Gozali.
Pengawas tersebut, kata dia, akan bekerja dari pertandingan pertama IBL 2018-2019 sampai laga final. Pihak IBL berharap selain berdampak positif bagi performa wasit Indonesia, keberadaan pengawas wasit FIBA dapat mengurangi sengketa pertandingan yang diakibatkan keputusan wasit.
"Jangan sampai ada kesalahan wasit yang merugikan tim. Kami mencoba meminimalkan hal itu," tutur Hasan.
(baca juga: IBL Hanya Terapkan Home-Away pada Babak Final)
Selain pengawas wasit FIBA, IBL 2018-2019 juga akan kedatangan wasit asing yang juga berlisensi FIBA. Namun, tidak seperti musim 2017-2018 di mana wasit berkewarganegaraan luar negeri hanya memimpin partai final, wasit asing akan bekerja mulai dari babak semifinal. Tidak hanya satu, tetapi bisa dua orang.
"Kami melihat keberadaan wasit asing berdampak cukup bagus di musim lalu. Jadi mungkin kami akan siapkan satu atau dua orang untuk memimpin pertandingan mulai dari semifinal," tutur Hasan.
Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 rencananya dimulai pada 30 November 2018 dengan komposisi tim peserta serupa dengan IBL musim 2017-2018. Beberapa perubahan yang ada di musim 2018-2019 dari musim sebelumnya yakni adanya draft untuk pemain debutan atau "rookie".
Selain itu akan ada peningkatan batas gaji (salary cap) pemain asing dari 4.000 dolar AS menjadi 5.000 dolar AS.