Kamis 19 Jul 2018 16:41 WIB

Gelombang Tinggi, Kapal Cepat dari Bali tak Beroperasi

Perjalanan menuju tiga pulau wisata NTB dilakukan menggunakan kapal ferry.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Wisatawan melakukan olahraga snorkeling di kawasan wisata Pulau Gili Air, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/4). Kepulauan Gili Meno yang menawarkan keindahan bawah laut itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati para wisatawan.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan melakukan olahraga snorkeling di kawasan wisata Pulau Gili Air, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/4). Kepulauan Gili Meno yang menawarkan keindahan bawah laut itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati para wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat tertundanya operasional sejumlah kapal cepat dari Bali menuju ke kawasan tiga gili, Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di Kabupaten Lombok Utara.

Andy Haenuri, General Manager Villa Bella, sebuah villa di Gili Trawangan, mengatakan, kapal cepat dari Bali ke Gili Trawangan maupun sebaliknya tidak bisa beroperasi sejak Selasa (17/7) hingga Sabtu (21/7) menyusul gelombang tinggi. Andy menyampaikan, banyak wisatawan beralih menggunakan moda transportasi Ferry dengan sistem estafet.

"Wisatawan menggunakan Ferry ke Bali. Dari Pelabuhan Bangsal ke Pelabuhan Lembar, baru Pelabuhan Padangbai di Bali," ujar Andy kepada Republika.co.id, Kamis (19/7).

Meski begitu, Andy menilai kondisi ini belum berdampak signifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan. "Enggak begitu berpengaruh, masih stabil, dibandingkan dampak (erupsi) Gunung Agung kemarin," lanjutnya.