Kamis 19 Jul 2018 17:10 WIB

Polisi Identifikasi Pelaku Serangan Racun Saraf Novichok

Kepolisian menduga pelaku merupakan orang Rusia, sedangkan Rusia telah menyangkalnya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bilal Ramadhan
Dawn Sturgess (44 tahun) meninggal setelah diracuni oleh racun saraf Novichok, di Amesbury, Inggris
Foto: The Telegraph
Dawn Sturgess (44 tahun) meninggal setelah diracuni oleh racun saraf Novichok, di Amesbury, Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian Inggris telah mengidentifikasi para tersangka pelaku serangan racun saraf Novichok pada mantan mata-mata Rusia dan putrinya di Salisbury pada Maret lalu. Beberapa orang Rusia terlibat dalam percobaan pembunuhan Sergei dan Yulia Skripal, kata Press Association.

Mereka telah diidentifikasi melalui CCTV, diperiksa silang dengan data masuk perbatasan. Awal bulan ini, Dawn Sturgess (44 tahun) meninggal setelah diracuni oleh racun saraf yang sama, di Amesbury.

Pasangannya Charlie Rowley (45 tahun), juga diracuni pada 30 Juni dan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Polisi yakin kedua insiden itu terkait. Pemerintah Inggris telah menyalahkan Rusia, tetapi pihak berwenang di negara itu menyangkal keterlibatan apa pun.

Skripal (66 tahun) dan putrinya (33 tahun) yang ditemukan pingsan di bangku di Salisbury pada 4 Maret, telah keluar dari rumah sakit dan pindah ke lokasi yang aman.

"Para penyelidik yakin mereka telah mengidentifikasi para tersangka pelaku serangan Novichok melalui CCTV dan telah memeriksa silang dengan catatan orang-orang yang memasuki negara sekitar waktu itu. Mereka (para penyidik) yakin mereka (para tersangka) adalah orang Rusia." kata sumber kepolisian, dilansir di BBC, Kamis (19/7).

Polisi Metropolitan, yang memimpin penyelidikan, telah menolak berkomentar. Pemeriksaan atas kematian Dawn Sturgess akan dibuka pada hari Kamis (19/7). Para detektif anti-terorisme mengungkapkan mereka menemukan botol kecil berisi Novichok di rumah Rowley di Muggleton Road, Amesbury.

Mereka mencoba untuk menetapkan dari mana wadah itu berasal, yang diduga sebotol parfum. Dan bagaimana Rowley dan Sturgess pertama kali menemukannya.

Pada hari Rabu (18/7) ahli senjata kimia internasional menyelesaikan penyelidikan mereka di Amesbury, di mana mereka berusaha untuk mengidentifikasi apakah zat yang meracuni pasangan itu berasal dari kelompok yang sama yang digunakan terhadap Skripal. Risiko bagi masyarakat masih rendah, menurut Public Health England.

Mike Wade, wakil direktur untuk perlindungan kesehatan di South West, menyarankan agar masyarakat tidak memungut wadah apapun di jalan, yang diperkirakan bukan milik sendiri. "Saran kami tetap sama, jika Anda tidak menjatuhkannya, maka jangan mengambilnya." kata Wade.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement