REPUBLIKA.CO.ID, TOLI-TOLI -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyerahkan bantuan 330 ekor ternak sapi kepada warga transmigran di eks Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Gindopo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Senin (16/9). Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kompensasi atas tidak tersedianya Lahan Usaha II di lokasi tersebut.
“Kompensasi ini diberikan kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan mereka. Kami sudah membuat kesepakatan agar ada jalan tengah sehingga para transmigran tetap produktif,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang diwakili Staf Khusus Menteri, Risharyudi Triwibowo.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyerahkan bantuan 330 ekor ternak sapi kepada warga transmigran di eks Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Gindopo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Senin (16/9).
Pemberian ratusan ekor sapi tersebut, ujar Triwibowo, akan dibagi menjadi dua tahap pengiriman. Penyerahan tahap pertama yakni sebanyak 100 ekor sapi betina. Tahapan berikutnya yakni pengiriman sebanyak 200 ekor sapi betina dan 30 ekor sapi jantan.
“Sapi yang diterima nantinya akan dikelola secara komunal terpadu sebanyak 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 50 Kepala Keluarga. Tentu pengelolaannya akan melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa),” kata dia.
Pemberian ratusan sapi tersebut juga disertai dengan pembuatan enam kandang sapi komunal, penanaman dan penghijauan pakan ternak (rumput gajah) di sekitar kendang. Selain itu, juga akan ada pelatihan selama tiga hari yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
“Ke depan tentu kita berharap dengan manajemen usaha yang dikelola BUMDes, mereka dapat memberi nilai tambah kotoran sapi menjadi penghasil pupuk organik dan biogas. Energi tersebut dapat mereka gunakan untuk kepentingan rumah tangga para transmigran,” kata Triwibowo.