Kamis 19 Jul 2018 20:43 WIB

Jadi Pembawa Obor Asian Games, Menteri PUPR tanpa Persiapan

Basuki menjadi pembawa obor terakhir dalam pawai obor Asian Games 2018 di Solo.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membawa obor saat kirab obor Asian Games 2018 di Solo, Kamis (19/7).
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membawa obor saat kirab obor Asian Games 2018 di Solo, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ditunjuk menjadi pembawa api obor Asian Games 2018. Meski harus berlari ratusan meter dan membawa obor Asian Games seberat 2,5 kilogram, Basuki mengaku tidak ada persiapan khusus.

"Ikut saja, tak ada persiapan khusus. Hanya lari begitu saja," kata Menteri Basuki yang menjadi pembawa obor terakhir pada acara torch relay (kirab obor) yang  berlangsung di Pendopo Balai Kota Solo, Kamis (19/7)

Basuki menjadi pembawa obor terakhir dalam pawai obor Asian Games 2018 di Solo yang menempuh jarak dari Bank Indonesia menuju Balai Kota Solo. Selain Basuki, pawai obor Asian Games di Solo juga diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama istri, serta sejumlah selebritas seperti Dian Sastro Wardoyo, Agung Hercules, dan Melanie Putria.

Bacajuga: Bawa Obor Asian Games, Dian Sastro Dapat Medali

Pawai obor Asian Games di Solo menempuh jarak sekitar 10 kilometer dari Tugu Mahkuta hingga ke balai kota. Sebelumnya, pawai obor telah menyelesaikan rangkaian kegiatan di Yogyakarta sebagai kota pertama pawai dengan menempuh jarak sekitar 8,5 kilometer.

Pawai obor Asian Games 2018 di Yogyakarta dimulai dari Keraton Yogyakarta. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X secara resmi menyalakan obor Asian Games dari kalderon mini yang telah disiapkan di halaman keraton dan menyerahkan obor kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pawai obor Asian Games di Yogyakarta juga melibatkan mantan-mantan atlet nasional asal Yogyakarta yang telah berprestasi dalam kejuaraan-kejuaraan internasional. Mereka menjadi pembawa obor dan berlari menuju ke pebawa yang lain untuk menyerahkan obor secara estafet.

Sekjen Inasgoc Eris Herryanto menjadi pembawa api terakhir di Yogyakarta sebelum obor diterima Wali Kota Yogyakarta Haryadi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement